Tuesday, December 31, 2019

Nostalgia “tragedi payung Tokyo” di KL :D

Masyaallah. Melihat foto ini, jadi ingat beberapa tahun lalu saat menyusuri kota Tokyo di siang hari berhujan. Hujan dengan angin super kencang.😂


Hari itu (flashback ke Tokyo), aku dan teman sedang dalam perjalanan yang kayaknya sih mau menuju stasiun. Tiba-tiba hujan turun. Kami yang ribet geret koper langsung lari berteduh di gedung semacam parkiran mobil. Nunggu hujan reda masih lama, akhirnya kami memutuskan lari-lari geret koper masuk ke swalayan terdekat, macam Sevel, lupa tepatnya. Lihat payung cantik dijual, kami sepakat beli (gak kepikiran beli jas hujan..padahal kan lebih praktis ya?🤔). Payungnya persis seperti di foto ini, transparan/bening.

Di Indonesia dulu agak jarang yang jual payung begitu (sekarang mah banyak yang jual😁). Harga payung bening di Tokyo saat itu 500 yen, sekitar 50rb rupiah. Kami beli lah masing-masing. Sambil mikir "bawa pulang ah ke Indo"😆. Udah excited kan tuh punya payung baru, akhirnya kami keluar lanjut menuju stasiun ngejar waktu jadwal kereta.

Friday, November 22, 2019

Backpackeran ke Malaysia

Di Malaysia kemarin, tiap sore sampai malam kan sering turun hujan. Sedangkan sepatu yang kupakai berbahan kanvas jadi otomatis kalau kelamaan kena air hujan airnya meresap masuk ke dalam sepatu..basah seluruhnya (akuu sediih..huhu), dan sengaja bawa 1 sendal jepit swallow kebanggaan rakyat Indonesia, sayangnya kadang pas jalan-jalan di sana aku lupa untuk masukin cadangan sendal itu ke tas alias kutinggal di kamar.

di depan Twin Tower, KLCC, Kuala Lumpur :)

Nah..Hari itu, setelah dari Astaca Morocco, aku dan teman-teman berencana menuju Twin Tower Petronas. Tapi sebelum sampai di destinasi akhir malam itu, kami menuju area perbelanjaan yang maaf aku lupa namanya😂 tapi sepertinya kawasan itu terkenal..banyak turis ke sana😁. Setelah disuguhkan mentari terik di siang hari, Alhamdulillah hujan turun menjelang sore hari. Meski kami bawa jas hujan (yang sempat dibeli beberapa hari sebelumnya di Sevel KL), tapi tetap aja area kaki nggak tertutup. Sudah diusahakan jalan kaki dengan hati-hati nan anggun, tapi tetap aja nemu genangan air yang mau nggak mau mesti dilewatin hikz.

Thursday, November 21, 2019

Bersama host family di Itami :)

Ini di Itami, Jepang, waktu ada jadwal homestay dari kampus (program dari kampus di Jepang). Kami para mahasiswa asing tadinya belajar di kampus yang sama di kota Kobe. Kemudian ada jadwal homestay, tinggal 2 hari 1 malam di rumah warga Jepang asli. Kami dipencar, beda-beda lokasinya. Rumah yang kami tempati pun dipilihkan oleh pihak kampus.

bersama Nao-chan :)

Ya Allah.. Setelah tinggal di asrama khusus mahasiswa asing, bisa ketemu teman sesama Indonesia, ngobrol pakai bahasa Indonesia (haha), akhirnya tiba hari dimana kami benar-benar tinggal terpisah di rumah warga Jepang asli yang otomatis harus lebih mandiri termasuk ngobrol pakai bahasa Jepang. Kalau kepepet, pakai bahasa Inggris juga sih. Atau bahasa tubuh..hahayy

Aku dapat kesempatan tinggal bersama keluarga Kokubo di Itami. Setelah diantar sama partner dari kampus Jepang ke stasiun kereta, udah dijelasin naik kereta apa, turun di stasiun mana, aku berangkat lah sendiri naik kereta itu ke stasiun Itami (lupa tepatnya gimana).

Apa aku berani ngebolang sendirian?
Sebenarnya nggak juga..deg-degan banget lah😂. Tapi mau nggak mau yaah haha

Thursday, November 14, 2019

Celoteh dari Thailand

Assalamu’alaikum. Hi, good people! Long time no see ^^ Apa kabar?

Langsung aja yaa..hehe

Sebelum berangkat travelling kemarin, mama selalu berpesan "Hati-hati jaga tas dan dompetnya. Di Thailand banyak pencopet. Tasnya jangan dikebelakangin". Gitu kata beliau. Mama Alhamdulillah udah terlebih dahulu ke Thailand, tapi bukan ke Bangkok, cuma sampai Hatyai. Mama travelling bareng teman sesama ibu-ibu. Karena ada teman mama yang saat itu kecopetan, jadi wajar mama mengingatkan seperti itu. Mama juga sempat bilang "Kenapa ke Thailand? Di sana gak ramai. Biasa saja. Kayak di Daya sini."
*orang Makassar tahu lah Daya gimana. Ramai karena tetap bagian ibu kota provinsi, tapi gak sepadat tengah kota Makassar apalagi Jakarta ya.. Hehe



"Thailand yang kudatangi Phuket dan Bangkok, Ma. Phuket macam Bali atau Labuan Bajo dan Bangkok tuh macam Jakarta. Jadi ramai begitulah."

Nah..back to urusan tas :D
Dikasih nasehat begitu, aku sedikit degdegan. Tas yang kupakai jalan-jalan kan ransel. Posisinya di belakang kayak foto ini. Pas udah di Thailand, agak kepikiran juga sih. Takut ada copet. Kalau suasana di jalan udah terasa ramai, padat orang lalu lalang di sekitar, aku biasanya pasang gestur narik tas ransel sedikit ke arah samping. Kadang juga ranselnya kupindahkan ke depan badan. Untuk jaga-jaga aja. Dan banyak-banyak berdoa juga, agar segalanya tetap berjalan aman selamat.

Dompet berisi uang Bath, Dolar, atm, dan paspor, aku simpan di tas selempang kecil lain warna hitam yang kusembunyikan di balik jilbab besarku. Kadang tas hitam itu kelihatan sih, aku kalungin di leher di luar jilbab, tapi posisi tas kecilnya tetap di depanku.

Thursday, August 29, 2019

Ketika Foto Editan Menjadi Kenyataan!

Masyaallah tabarakallah.

sebuah doa dan afirmasi positif :D

Foto pertama, saat masih SMA, iseng edit foto waktu jalan-jalan di kampus Unhas yang pepohonannya rindang jadi ala-ala musim gugur/autumn. Daun di pohon itu diubah dari warna hijau ke warna merah..agak maksa emang😆 tapi anggap aja itu bagian dari kreativitas😂. Aku pecinta Autumn sih🍁💕. Jaman dulu belum ada istilah halu. Padahal dulu sering ngehalu ya wkwk. Ngedit fotonya dengan niat "ntar insyaallah merasakan musim gugur yg asli di Jepang aamiin". Salah satu list impian.

Sebenarnya negara yang mau dikunjungi tuh banyak, biasalah anak muda..banyak impiannya😉 (sekarang juga masih muda😆*peace). Tapi Jepang termasuk list-list pertama. Dan foto-foto setelahnya, saat niat itu terwujud nyata di bangku kuliah beberapa tahun kemudian Alhamdulillah. Thank God.

Wednesday, July 31, 2019

Perjalanan ke Labuan Bajo dan Pendakian ke puncak Pulau Padar

Masyaallah alhamdulilah. Akhirnya bisa tiba di tempat cantik ini. Ini puncak Pulau Padar, NTT (Nusa Tenggara Timur). Dulu hanya lihat di sosmed, sekarang alhamdulillah bisa berkunjung di sini. Memang sih pernah berpikir "suatu hari mau jalan-jalan ke NTT..sekaligus mengunjungi teman di sana", hanya sekadar 'suatu hari', belum terpikirkan dana atau kapannya. Tapi takdir Allah bekerja. Gak pernah terbayang akan ke NTT secepat ini dan dengan cara seperti yang telah kulalui.
Suasana pagi hari di puncak Pulau Padar :) <3

Tanggal 22 Juli malam seorang teman (teman rasa saudara) menghubungi via chat WA. Dia bilang -+ "Aku mau ke Labuan Bajo tanggal 24, lihat komodo, mau ikut?". Aku tertawa, ajakannya tiba-tiba, aku bilang gak punya dana lebih. Danaku masih bersemayam di rekening teman-teman (*uhuk). Jadi aku jujur saja saat itu bilang gak punya dana lebih untuk liburan jauh.


Aku tanya apa tujuan sebenarnya ke Labuan Bajo, dia menjelaskan semuanya dan kami menyebut itu sebagai "misi rahasia". Mendengar penjelasannya (tentu saja 'liburan lihat komodo' bukan agenda utama), tergerak untuk mengiyakan ajakannya ke Labuan Bajo, tapi kendalaku saat itu masih di dana. Ternyata temanku siap menanggung biaya transportasi PP ke Labuan Bajo, dan dapat tiket pesawat tanggal 25 Juli berangkat jam 5.30 pagi (diundur dari yang tadinya berangkat tanggal 24 malam). Meminta dana ke orangtua? Gak mau ah, apalagi saat itu mama dalam proses pemulihan dari sakit.


Sebelumnya aku menemani mama selama lebih dari seminggu di rumah, kadang keluar rumah hanya untuk kerja beberapa jam dan hadiri kajian. Melihat kondisi mama membaik, sepertinya aku bisa tinggalkan rumah beberapa hari, karena rencananya di Labuan Bajo hanya 4-5 hari. Aku menceritakan niat untuk ke Labuan Bajo pada keluarga. Dan mereka mengizinkan alhamdulillah.

Tuesday, April 23, 2019

Untuk mereka yang Tak Setia





Facts❤️
_________
Tak pernah ada wanita yang tenang dan ridha bila orang yang berkata mencintainya justru mengkhianati dengan banyak cara. Merayu (flirting) lawan jenis dengan dalih hanya berteman atau hanya mencairkan suasana antar teman. Lalu berbohong dengan banyak alasan. Memutar balikkan fakta demi mencari aman. Bermuka dua. Menjatuhkan orang lain kemudian, dengan tuduhan "dia saja yang merasa didekati..padahal aku cuma menyapa biasa, dia saja yang berasumsi disukai, mereka saja yang geer dan baperan".
Kau punya andil salah. Tapi kau selalu tak mau disalahkan sendirian. Ketika terpojok, kau bawa-bawa nama mereka sebagai pihak yang juga patut disalahkan karena kau pikir mereka wanita-wanita yang mudah baperan dengan canda dan perhatian yang bagimu bukan hal spesial.
Duh.
Sudah berapa kali terulang alibi itu? Berarti sudah berkali-kali juga kau tersandung kasus yang sama, dengan lawan jenis yang berbeda-beda.
Pernahkah kau introspeksi diri? Bagaimana bila kelak anakmu diusik lelaki seperti gayamu, suka?

Saturday, January 19, 2019

Status Facebook yang diijabah :’)

Bismillah. Mau cerita nih...

Januari 2011 iseng menulis status ini. Eeehhh, Alhamdulillah benar-benar terwujud nyata dengan rahmat dan pertolongan-Nya!! :’)

Bisa ke Kyouto beneran (walau bukan di musim gugur/autumn yang jadi favoritku, tapi di musim panas lengkap dengan jilbab dan gamis). Mulai dari Tokyo, Kobe, Osaka, Kyouto, Itami, dan gak tahu kota apa lagi waktu itu..gak ingat namanya.. masyaallah tabarakallah!! Mungkin ini "The power of menulis yang baik-baik". Kebiasaanku memang begini. Mungkin saja orang lain mikir bahkan muak (hahaha) "ah impossible atau apaan sih ngayalnya kejauhan", tapi sudahlah gak apa-apa, kuniatkan yang baik aja kalau menulis sesuatu dan terserah Allah bagaimana menjawabnya nanti. Insyaallah dengan doa dan ikhtiar akan dijawab dengan jawaban tercantik dari-Nya.😇
Ada satu momen yang gak bakal kulupakan saat proses urus berkas di kantor konsulat jenderal Jepang. Pokoknya ada berkas yang mandeg padahal tinggal selangkah lagi berangkat lho, aku khawatir gak jadi berangkat. Yang kulakukan, keluar dari kantor, ke masjid terdekat dan shalat sunnah saat itu. Memohon pada Allah diberi petunjuk dan jalan keluar. Sampai nangis kayak si itu tuh (siapa yaa?) yang diputusin pacar😂haiiih sedih pokoknya deh. Sampai ada jamaah yang ngeliatin..haha~ kasian anak siapa itu matanya bengkak. Akhirnya mojok aja sendirian di masjid, sambil berusaha ikhlasin aja (melepaskan itu berat~). Sambil mikir "mungkin bukan sekarang, next time maybe. Sabar aja. Ikhlasin aja. Allah tahu mana yang terbaik". Pokoknya aku cukup lama diam di masjid, dialog dengan-Nya dalam diam.😌

Friday, January 18, 2019

Aamiinkan saja foto ini!


Dulu tiba-tiba dikirimin ini sama teman. Aku terkesima (wow bahasaku haha). Dia husnudzon sekali yaa. Pembelajar sepertiku disebutnya ustadzah. Ya Allah... Tapi kuucapkan terima kasih atas doa baiknya. Terharu aku tuuu~. Semoga dikabulkan Allah. Aamiin. Semoga banyak yang aamiinkan, meski dalam hati tulusnya. Termasuk diaamiinkan para malaikat yang membaca ini

. :)
Dalam masa penantian -tsaah- mau berusaha taat dan lakukan yang baik-baik aja, yang Allah ridhai dan bisa mencurahkan banyak Rahmat Allah dalam hidup. Tobat. Jalan lurus. Lurus dulu, lurus lagi, lurus terus.

Minta doanya ya..agar aku Istiqomah dalam kebaikan dan ketaatan, agar hidup dan usia berkah. Dan kelak saat berpulang pun semoga dalam keadaan sedang melakukan ibadah yang diberkahi Allah.

"Ih kok ngomongin berpulang?"
Yaelaaah...kita memang cuma sementara di dunia ini. Dunia tempat kita meninggal, bukan tinggal selamanya. Tinggal selamanya tuh di Surga gitu, semoga setelah berdoa dan ikhtiar jalani kehidupan. Aku nulis semoga lho ya. Bukan sok udah pegang kunci Surga.

Cuma...gini nih...-ehem- kalian jangan kebanyakan nanya 'kapan'nya. Karena itu rahasia Allah juga. Hidup dan mati, bertemu atau berpisah, jam, hari, tanggal, semuanya berada dalam kehendak-Nya. Aku mungkin disuruh sabar dikit lagi nih. Disuruh ibadah lebih baik lagi. :)

Wednesday, January 16, 2019

10 Years Challenge ala Emma

 #10YearsChallenge ala Emma 




Dulu waktu masih sekolah pernah iseng gambar pengantin saat guru tidak masuk kelas, aku tuh memang senang gambar karakter perempuan dengan berbagai gaun (kepikiran jadi desainer~tapi gak tahu jahit baju jadi gak kesampaian..jagonya mendesain doank..hehe). Sering dimintain tolong teman untuk gambar ini itu, pernah ikut lomba kaligrafi Alhamdulillah menang juara 1 terus, pernah dipaksa ikut lomba melukis Alhamdulillah gak juara tapi dapat ilmu banyak dari peserta lain di samping kanan kiriku (jadi saat lomba itu aku fokus mempelajari teknik melukis mereka, ketimbang bagusin lukisanku hehe).