Tuesday, April 30, 2013

Malaikat di Hijr Ismail..

Ketika aku kalang kabut mencari tempat shalat di dalam hijr ismail yang penuh sesak oleh manusia, seorang bapak yang asing berwajah timur tengah memanggilku untuk datang ke arahnya. Oh, beliau mempersilahkanku shalat di tempatnya. Memang sih beliau mengucapkan kata-kata dalam bahasa arab, jelas saja aku tak paham. Akan tetapi dari isyarat tangan alias bahasa tubuhnya aku bisa paham. Alhamdulillah. Hanya bisa bilang 'syukran jazakallah' dengan senyum sumringah. Beliau pun tersenyum ramah, berucap "masya Allah" dan nampak takjub dengan apa yang kukatakan. "Eh ni anak tahu ucap makasih pakai bahasa arab juga yee.." begitu mungkin pikir si bapak. Sepertinya sih kalau sekedar kata-kata itu semua muslim juga bisa. Hehe :D

Kupikir aku akan shalat sendiri di situ, sementara mama agak jauh dari tempatku. Sempat merasa khawatir karena biasanya kami nempel kayak perangko. Ya sudahlah, rasa takut kutepis sembari berpikir mereka semua tetap saudaraku. Orang yang pernah memberikan gelas berisi air zam-zam secara tiba-tiba untuk aku minum, ia saudaraku. Akhwat berniqab yang memanggilku shalat Isya di sisinya saat aku tersesat dengan indah di dalam masjidil haram, ia saudariku. Ibu-ibu berniqab asal Pakistan yang menanyakan "adik sudah menikah?" dan mengajakku mengobrol panjang lebar, ia pun saudariku :D. Pemuda tampan bernama Sultan yang jadi resepsionis hotel tempatku menginap juga saudaraku..wah si abang Sultan apa kabar ya? :D #eeeh..sepertinya out of topic :p
Oke..