Aku punya 2 kenalan, mereka lebih senior meski jarak usia tidak jauh. Satu masih proses hafal Qur'an -setahuku-, sebut saja Melati. Satunya lagi sudah khatam dan punya ijazah sanad, sebut saja Mawar. Nama-nama bunga😄
Saat aku kesulitan menghafal suatu surah (alias tidak maju-maju, di situ mulu' muter-muter..astaghfirullah😥) si Melati bilang, "Hah? Masih di situ? Masa' gitu saja nggak bisa?? Lamban amat! Itu juga nggak banyak kok. Lebih banyak hafalanku nih tiap hari. Lebih keraslah berusaha! Jangan main terus! Biar nggak bodoh". Kurang lebih seperti itu😂
Dan di hari yang berbeda saat merasa kesulitan lagi😓, komentar si Mawar begini, "Insyaallah kamu pasti bisa. Menghafal Qur'an itu harus sabar dan nggak perlu tergesa-gesa. Meski kamu merasa kamu lambat dibanding orang lain, tapi kamu jangan pernah berhenti berusaha". Nah gitu😢
Dan seiring berjalannya waktu, aku memang lebih akrab dengan si Mawar dibanding dengan si Melati. Lebih nyaman dengan orang-orang yang kalau ngomong masih pakai hati. Lebih mudah patuh dan nurut juga sama kata-katanya😆.