Sunday, December 06, 2015

Buku antologi nonfiksi "Menggenggam Semesta" akan terbit :)

Alhamdulillah💗Buku antologiku insyaallah terbit lagi, "Menggenggam Semesta" judulnya. Tergabung dalam edisi ke-3 Buku Trilogi Dreams, seni mewujudkan mimpi, yang diterbitkan oleh Rumahkayu publishing.😊
Ini cover buku antologi terbaru yang insyaallah akan segera terbit. Tulisanku ada di buku "Menggenggam Semesta". Menggenggam Semesta adalah buku antologi cerpen, seri ke-3 dari trilogi Dreams yang diterbitkan oleh Rumahkayu Publishing. Kisah seni mewujudkan impian! InsyaaAllah akan proses cetak bulan Desember ini (*waktu pemesanan telah diperpanjang sampai 13 Desember 2015).😊

Wednesday, November 25, 2015

Menjadi Pembelajar Sampai Kapanpun :)

 
anak dari kakak-kakak di kelompok tarbiyah :)
Foto ini diambil di dua pekan yang berbeda, saat berada dalam halaqah. Gambar di atas diam-diam kupotret candid. Foto dua orang kakak yang sedang dimanjati punggungnya oleh anak-anak manis mereka di saat sang ibu tengah menyimak ilmu yang dibawakan ustadzah. Ingatkah kisah dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang bersujud dalam shalatnya lalu seorang cucunya yang masih kecil naik ke punggung beliau bermain-main? Saat itu Rasulullah tidak langsung bangkit dari sujudnya agar sang cucu tidak jatuh dan bisa puas bermain. Begitu kan kisahnya? Silakan koreksi ya jika ada yang salah.
Nah, kakak yang di foto pun tetap melanjutkan menulis catatan (ilmu agama) walau anaknya sudah naik ke punggung.

Asyik ya bisa bawa anak ke pengajian. Baru-baru ini saja mereka diikutsertakan. Berbulan-bulan kemarin sih tidak, si anak dititipin sama suami mereka. Hehe. Dan sweetnya, ada anak yang sudah hafal banyak surah quran dan doa-doa. Iih..keren deh! Suasana beberapa pekan kemarin juga lebih meriah. Dan bagusnya, anak-anak di foto ini tidak rewel lho. Anteng saja di pojokan main bareng sesamanya. Meskipun kadang mereka mencari ibu, sekadar 'gangguin' sebentar, atau minta cemilan..hehe.

Sunday, November 08, 2015

Tetap sama (Baiknya) di dua dunia

Sosial media. Dunia maya. Bagi sebagian orang, dianggap "dunia yang tak nyata".

Hal itulah yang menjadi alasan bagi sebagian orang untuk memperlakukan orang lain dengan seenaknya. Lupa bahwa yang diajak berinteraksi di sosial media ini adalah sama-sama manusia juga, bernyawa, hidup, memiliki hati dan pikirannya, nyata..sungguh nyata seperti dirinya juga.

Sebagaimana kita berlaku sopan di hadapan orang lain dalam keseharian (ketika offline) misalnya, bisakah kita tetap sama sopannya saat berinteraksi di sosial media?


Tidak sembarangan.
Tidak seenaknya berkata kasar.
Tidak mudah membohongi.
Tidak modus.

Tetap menjadi pribadi yang sama baiknya di alam yang 'mereka' sebut 'nyata'. Tetap bertanggungjawab. Tetap jadi diri sendiri dengan versi yang tiap harinya digembleng agar jadi semakin baik dan diridhai. Tidak bertopeng dan bermuka dua.

Ada Tere Liye di Gramedia!

Setelah mengantri panjang, akhirnya aku sampai juga di deretan depan untuk minta ttd penulis yang bukunya baru kubeli on the spot😁. Ya Allah..ramainya pengunjung di acara launching buku bang Tere Liye. Penulis yang ogah ogah ogah bangeeett difoto berdua~bertiga~berdempet-dempetan sama fans ajnabi (nonmahram) ini karyanya selalu best seller. Masyaallah.😁

Ohya, soal foto..beneran deeeh.. Mending jaga jarak, mbak-mbak dan ibu-ibu! Karena penulis satu ini (aku lihat sendiri) nggak akan mau foto bareng dengan kaum hawa, kecuali yang masih bocil. Tapi kalau foto bareng fans laki-laki, boleh. Jadi bagi kaum hawa, jangan nekad minta foto bareng kalau gak mau ditolak tegas. Serius deh. Bakal ditolak tegas😂. Apakah itu salah? Nggak dong. Itu hak bang Tere Liye.

Wednesday, October 21, 2015

Kisah "Hantu Sholeh" di Rumah Hantu

Ada gitu hantu yang sholeh?😂
Waktu itu ada wahana Rumah Hantu yang dibuat entah oleh komunitas apa, sudah lama, lupa. Aku dan beberapa teman datang ke sana. Setiap pengunjung dikenakan tarif masuk, kalau sendiri lebih murah, kalau bertiga (ramai-ramai) justru mahal. Harganya dibedakan agar pengunjung mau masuk sendirian saja, kan murah. Tapi karena aku solid dan senang kebersamaan, aku masuk ke wahananya bertiga bareng teman-teman perempuan.

Saat masuk, wiiih..suasana berubah. Lorongnya minim cahaya, cuma remang-remang menuju gelap. Kami cuma bawa lilin. Ada bau dupa. Ada suara-suara mencekam selama kami menyusuri lorong dan berpindah ruangan, sayup-sayup tapi bisa membuat kaget dan bulu kuduk merinding, seperti suara langkah kaki, helaan nafas, benda jatuh, derit pintu, gesekan kertas, tawa cekikikan, tangis bayi, dan bersin... (yang jadi hantu kayaknya alergi debu atau dupa).

Friday, October 09, 2015

Celotehna Anak Mudayya :D

Tips bede' untuk pria yang pas-pasan uang na.
Padahal toh, masalah uang (untuk menikah) dan biaya hidup dan gaya hidup saat berumah tangga masih bisa dibicarakan baik2 dulu. Ngapana menyerah nampa tena pa usaha apa-apa?! Nda siap pi kapang mentalmu untuk jadi "pria", masih "cowok" jaki'?
Itu gambar tips nda tahu dari siapa, tapi lucu pas kubaca.
nemu tips macam ini ;D
Itumi nabilang orang gang..biasanya ceramahnya ustadz begini e, "Nikahilah wanita yang kamu ridha pada kesukaan dan kebiasaan (gaya hidup) sang wanita itu. Kalau sendal dia brand terkenal dengan harga ratusan ribu sampai jutaan, maka berusahalah membahagiakannya dengan membelanjakannya barang serupa kelak setelah menikah.

Tuesday, October 06, 2015

Melangitkan Doa di Festival Sastra Islam Nasional 2015

Doa kebaikan yang bunda Sinta panjatkan bersamaku saat itu seusai sesi/materi beliau di kegiatan Festival Sastra Islam Nasional 2015, diantara jatuhnya hujan yang membawa Rahmat Allah, semoga diijabah Allah. Doa yang memberi letupan semangat. Bisa menjadi penulis sebaik bunda Sinta, dan kelak bisa sepanggung dengan beliau di event nasional atau yang lebih besar. "Lagi hujan nih..banyak berdoa..semoga doa kita tadi diijabah", tambah beliau dengan senyum dan tatapan teduhnya. MasyaaAllah..Aamiin Allahumma aamiin.😇

bersama bunda Sinta Yudisia ^^ <3
Aku tak tahu kapan "hari itu" tiba, mendengar bunda Sinta berkata aku harus lebih baik dari beliau, jleb! aduhaaai~ada getaran apaaa begitu di dalam hati...aku sadar aku masihlah hijau dan butuh banyak belajar. Jangankan melebihi beliau, bisa menyamai aja belum. hehe. Tapi aku akan berusaha memantaskan diri untuk cita yang disertai dukungan dan doa bunda Sinta Yudisia. Menjadi salah satu hamba Allah yang bisa berkontribusi untuk kebaikan umat.💛

"Hmm..sepertinya saya pernah lihat. Kita pernah ketemu dimana ya?"

Sunday, September 06, 2015

Muslimah Harus Kalem?

Ada sebuah tulisan yang ingin aku share. Silakan baca yaa.😊

***
Muslimah harus kalem? Muslimah gak boleh pecicilan? Muslimah harus mingkem?
Gini...Sebelum hijrah saya sempat mikir juga, jadi muslimah itu kudu kalem ya? Harus mingkem terus? Gak boleh ketawa? Hal ini sempat membuat saya OGAH pakai jilbab.
Lebay ya saya? Emang!! Sebegitunya saya mikir tentang karakter muslimah yang ideal *eeaa

Sampai akhirnya saat hidayah itu menyapa, saya mencoba menjadi orang lain. Ada seorang kakak yang menjadi figur akhwat banget bagi saya. Kata-katanya lembut, cantik parasnya, kalau ngomong pelan-pelan, jalannya anggun.
Beberapa bulan awal saya menjadikannya figur untuk saya. Bisakah? BIG NO. Yang ada saya stres, banyak emosi dan potensi terpendam. Hinggaaaa akhirnya saya curhat ke kakak mentor dan oleh beliau diberikan sebuah kisah yang jleb.

Thursday, August 27, 2015

Untukmu...Move up!!

Untukmu, jiwa yang sesungguhnya kuat.💜

Jangan pernah memohon kepadanya yang meninggalkanmu itu untuk tetap berada dalam hidupmu. Tidak ada alasan untuk menahan seseorang yang sudah sering melepaskan genggaman tangannya darimu dengan mudah. Ia menyiakanmu. Adamu tak berharga baginya.

Tunggulah nanti ketika kamu telah berbahagia dengan seseorang yang lebih baik dalam segala, seseorang yang tidak menyiakanmu, seseorang yang menjadikanmu separuh jiwanya. Tanpa kamu pinta dan harapkan, ia yang sudah menyepelekanmu akan tertunduk malu dalam kenangan penuh penyesalan panjang.

Saturday, August 15, 2015

Pengalaman kecil di Bandara Haneda

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum. Aku ingin berbagi kisah. :)

Sewaktu berada di negara minoritas muslim itu, berapa kali petugas bandara mengecek baju dan apa saja yang ada di balik gamis dan kerudungku, berbeda dengan salah satu teman yang tak berkerudung yang hanya sekali scan dan selesai.
Ah, apa karena pakaianku? Apa yang mereka khawatirkan?
Tapi jika itu memang sebuah prosedur, tak masalah. *senyum*

Sewaktu salah seorang temanku yang mengenakan hijab jauh lebih besar dan longgar dariku beberapa kali membuang sampah di tempat sampah, berapa kali itu pula security bandara mengecek isi tempat sampah.
Sekali lagi, apa karena pakaian kami yang sangat berbeda dengan semua orang di sana?
Apa yang mereka kira kami buang ke dalam tempat sampah? Atau..ah, mungkin saja temanku keliru menaruh sampahnya ke tempat yang salah? *senyum*

Sewaktu kami bertanya dimana kami bisa melaksanakan ibadah shalat kami, petugas bandara yang baik hati menunjuk salah satu tempat di lantai 3. Memang tak ada tempat secara khusus (saat itu) untuk beribadah di sana, kami maklum akan hal itu, di sana bukan Indonesia.

Seluruh bagian bersih di dunia ini bisa menjadi sajadah untuk kita beribadah :)

Friday, August 07, 2015

Syafaat Sahabat Shalih

Jika Allah telah dan mudah menghadirkan sahabat yang shalih untuk mendampingimu mengarungi hidup, jangan lantas mudah melepas genggaman tanganmu darinya. Sahabat yang shalih bukan malaikat. Ia manusia yang juga bisa salah dan khilaf sama sepertimu, ia memiliki dosa dan aib yang ia sadari dan taubati dalam sujud-sujud panjangnya. Ia pun bisa sedih, kecewa, marah, gundah, sama sepertimu sebagai sesama manusia, akan tetapi ia tidak kenal lelah mengajakmu pada kebaikan dan ketaatan. Ya, walau ia pun tak sempurna. Karena ia tak sempurna, maka ia pun membutuhkan nasehat bahkan teguran darimu untuk kebaikan dirinya.

Sahabat yang shalih akan mengingatkanmu kepada Allah, dalam segi apapun, entah itu lisannya, tulisannya, atau tindakannya. Ia mendoakan kebaikan-kebaikan untukmu. Dan ia tidak ridha jika engkau jauh dari-Nya. Ia menginginkan kebaikan yang ada pada dirinya, juga ada di dalam dirimu.

Thursday, August 06, 2015

Nasehat indah dari Dr. 'Aidh Al-Qarni :)


Kita tidak bisa mengubah yang telah terjadi. Juga tidak bisa menggariskan masa depan. Lalu mengapa membunuh diri kita dengan penyesalan, atas apa yang sudah tidak bisa kita ubah?
Hidup itu singkat sementara targetnya banyak. Maka tataplah awan dan jangan lihat ke tanah. Kalau merasa jalan sudah makin sempit, kembalilah kepada Allah yang Maha Mengetahui hal yang ghaib...Dan ucapkan alhamdulillah atas apa saja.
Kapal Titanic dibuat oleh ratusan orang. Sedangkan kapal nabi Nuh dibuat hanya oleh satu orang. Tetapi, Titanic tenggelam. Sedangkan kapal Nabi Nuh menyelamatkan umat manusia. Taufik hanya dari Allah swt.

Friday, July 24, 2015

Alhamdulillah, Antologi cerpen MJWJ telah terbit! ^^

Bismillaah.
"Teruntukmu,
Aku sadar, kekecewaanku padamu sedikit berlebihan. Kata-katamu kuanggap tak berguna. Semua yang kau lakukan kuanggap sia-sia. Padahal, aku tahu, kau tak pernah menginginkan selain yang terbaik untukku. Entah berapa lama lagi aku sanggup bertahan. Tanpa hangat pelukmu. Tanpa teduh tatapanmu. Satu-satunya yang sekarang kuharapkan hanyalah sisa waktu bersamamu.
Hanya waktu yang bisa mengembalikan semua. Hanya waktu yang akan mempertautkan impian kita. Ayah, Ibu, dalam jaga di keheningan malamku, namamu berulang-ulang kubisikkan. Semoga Allah memberiku kesempatan yang kedua. Aamiin Ya Rabb."

Pengen baca kisah inspiratif 'konflik' anak dan orangtuanya mengenai cinta, jodoh, impian, dan kuliah? 
Silakan baca buku ketiga @ManJaddaWaJadaa , sebuah antologi cerpen yang berjudul,
"Ya Rabb, Beri Aku Kesempatan Lagi".

Wednesday, July 22, 2015

Dari Matamu Aku Belajar

Kadang kita luput melihat kesalahan diri sendiri, maka kita membutuhkan mata orang lain untuk memberitahukan letak kesalahan itu.

Ada hal yang memang sepatutnya kita ubah. Kita hilangkan. Kita memusnahkan. Tanpa menghilangkan jati diri kita. Tanpa mengubah diri menjadi bukan diri kita lagi.

Perbaikan akhlak atau penampilan yang mendatangkan ridho Allah, dimanakah letak kekeliruannya? Bukankah justru berkah hidup kita jika perubahan kita ke arah yang baik itu ternyata Allah sukai?

Dulu kita menggunakan hijab yang berkain tipis dan berukuran kecil, kini kita belajar untuk lebih melonggarkan hijab karena faedahnya lebih banyak. Dimanakah salahnya? Kita yang terlindungi dari sorotan mata ajnabi, ingin istiqomah setidaknya dalam menjaga aurat kita. Dimanakah salahnya?

Ah..mungkinkah salahnya adalah pada akhlak dan tingkah laku kita sebagai muslimah berhijab? Astaghfirullah. Kita luput melihatnya, maka Allah hadirkan mata orang lain agar kita menyadari apa saja yang harus kita perbaiki setelah kita berhijab dengan baik.

Saturday, July 11, 2015

Cover Our Aurat :)

Bismillah.😊

Dear saudariku, seberapa tertutupnya engkau, engkau akan terlihat mempesona di mata kaum adam. Sebab sebagian dari mereka memang ada yang memudah-mudahkan dirinya untuk memandangi engkau, menikmatinya, mengaguminya, hanya dengan nafsu saja. Kecuali mereka yang beriman, yang memiliki cahaya takwa yang terang dalam dadanya. Mereka akan berusaha menjaga pandangannya dari yang telah Allah haramkan bagi mereka. Mereka memang bukan malaikat, mereka bisa khilaf, namun keimanan dalam dada segera menyadarkan mereka.

Mungkin di sekitarmu dominan pria baik yang tunduk pandangannya yang engkau temui. Bahkan interaksi dengan lawan jenis di keseharian nyata dan di sosial media memang begitu engkau batasi. Namun tetap lindungi dirimu, saudariku. Dan bantulah mereka, saudaramu, untuk istiqomah menjaga pandangannya.

Wednesday, July 08, 2015

Tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan

Tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan

Oleh Sheikh Tawfique Chowdhury.

1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah serasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika Anda benar-benar ingin memperbaikinya, masih ada waktu!

2. Hari ini, bacalah tafsir surat Al-Qadr, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada malam laylatul qadr. Anda akan merasakan keagungan dan kekuatannya, insyaAllah.

3. Jangan menunggu hingga malam ke-27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi target Anda. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai laylatul qadr terlewati begitu saja.

Sunday, July 05, 2015

Wanita yang menjaga diri itu masih banyak!

*sekadar ilustrasi, bukan fotoku.

Wanita yang tidak pernah disentuh pria ajnabi dan berazzam menjaga dirinya agar keutuhan dirinya hanya untuk sang suami saja.. ia ada, banyak. Kalau engkau ragu apakah mereka masih ada atau sudah punah, mungkin karena selama ini engkau bergaul di tempat yang salah dengan orang-orang yang kurang bisa menjaga kesucian dan kehormatannya.

Sunday, June 28, 2015

Hanshin Koshien Stadium dan Level Kebersihan di Jepang :)

Assalamu'alaikum. Bismillah...
Cukup lama tak posting, lebih dari seminggu, tapi lumayan singkatlah jarak waktunya..dibanding dulu pernah posting sebulan sekali. hehee. Nah, kali ini aku mau cerita pengalaman waktu jadi exchange student di Jepang. NOSTALGIA~ :D Topiknya: Kebersihan. Umum ya? Iya benar, umum. Namun sayangnya sekalipun topiknya umum, pelaksanaannya di negeri kita sendiri seperti sangat awam dan sulit untuk direalisasikan. Kenapa ya? Why? Doushite?

menuju gedung Hanshin Koshien Stadium :)

Hmm..tiba-tiba aku membayangkan seorang ibu yang membeli permen di warung kecil di pinggir jalan dan membuka bungkusnya untuk sang anak, lalu kemudian membuang begitu saja bungkus permen tersebut di jalan atau di got yang sudah penuh tumpukan sampah, tepat di depan anaknya. Yeah..Jadilah anak itu meniru prilaku sang ibu. Menganggap hal tersebut sebagai hal yang 'biasa' dan wajar untuk dilakukan. Ironisnya.. -___-"
Yaah..tidak semua ibu mencontohkan hal demikian sih...

Padahal negara Indonesia sendiri mendapat gelar "negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia". Dalam ajaran agama Islam masalah menjaga kebersihan menjadi pokok utama yang perlu diketahui dan seyogyanya diajarkan sejak dini pada setiap anak. Bersih diri, bersih lingkungan. Belum lagi tambahan pelajaran PPKN yang membahas tentang pentingnya menjaga kebersihan. Akan tetapi, kok...masih saja banyak got dan kanal-kanal yang menghitam seperti tinta cumi? Entah apalah isi di dalam sana. Masih adakah binatang air yang hidup di sana? Hehehe..masih, jentik nyamuk. :D
Begitu berbeda dengan kanal-kanal yang berada di Venice, yang airnya bisa dipercikkan dengan jari-jari saat kita menaiki gondola (KITA?? :D *jadiin do'a ajalah* AAMIIN). Airnya begitu bersih. Kotanya pun unik dan romantis. Pantas saja Venice sering dipakai sebagai lokasi syuting atau dijadikan setting cerita-cerita novel. Sungai dan kanal-kanalnya Indonesia kapan??? :D

Friday, June 12, 2015

Bintang yang selalu ada

Aku dan kau tak pernah jauh. Mungkin wujud kita sedang terpisah begitu jauh, tapi tidak dengan hati kita yang saling merindu untuk bersatu. Menyapamu dalam doa adalah hal yang sering kali aku lakukan. Percayalah, doa bisa menjadi jembatan bagi kita untuk bertemu. Pada rindu yang hadir bahkan di saat tersibukku, kuterima ia dengan senyuman dan terkadang pula dengan air mata yang menelaga. Kukemas rinduku dalam wujud doa agar dapat kupersembahkan pada Yang Maha Menguasai Bumi dan Langit, Dia yang menciptakan jiwa kita, aku terang-terangan memohon ridho-Nya.
Mira, Emma, Sera, Trinat :)
Aku sedang duduk bersama teman-temanku di tepi pantai. Air lautnya surut begitu jauh, angin berhembus agak kencang mendinginkan telapak tanganku, dan para bintang masyaaAllah sedang menari menunjukkan pesonanya. Kuibaratkan saja diriku sebagai bintang yang kita kagumi. Maka, yakinlah..di atas sana, aku akan ada. Kadang-kadang awan mendung menghalangi pandanganmu padaku sebab di saat itu mungkin sang hujan pun sudah begitu lama menanti pertemuannya dengan tanah. Biarlah mereka bersua. Bersabarlah, hijab itu hanya sementara.

Tuesday, June 09, 2015

Menghormati orang yang (tidak) berpuasa!

Bismillaah. Pada bulan Ramadhan, hanya muslim yang wajib berpuasa, sedang pemeluk agama lain, tidak. Jangan su'udzon dulu dengan perkataan Pak Menag bahwa "orang yang tidak berpuasa harus dihormati". Menghormati orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan bukan berarti tidak menghormati orang yang berpuasa.

*foto sekadar ilustrasi

Memang pada bulan selain Ramadhan semua warung dan resto, buka di siang hari. Tapi pada bulan Ramadhan, biarkanlah mereka tetap buka dengan sedikit perubahan, dimana jendelanya ditutup tirai misalnya. Mereka tidak wajib tutup dan berhenti berjualan hanya karena Ramadhan. Para pedagang itu juga punya keluarga yang harus dihidupi dengan pekerjaan mereka. Menutup tirai di resto dan warung-warung mereka selama siang hari atau hanya membuka warungnya pada sore hari sampai malam, bukankah termasuk menghormati kita yang tengah menjalankan ibadah puasa?

Monday, May 04, 2015

Tetaplah Menulis (Kebaikan)!

Hey kamu! iya kamu..😊 Teruslah menulis kebaikan, entah itu penggalan ayat Qur'an atau hadist, motivasi, info beasiswa dan kerja, ilmu umum, tips-tips, kisah hikmah meski itu hasil copyan, pengalaman hidupmu yang bisa diambil ibrahnya, saran, guyonan sehat tanpa dusta sebagai selingan, karya sastra, pemahaman-pemahaman baik..apapun yang positif, sembari terus meluruskan niat dan menderaskan istighfar pada niat yang sempat berbelok.

Kamu tahu? Ada yang selalu bersemangat dan tersenyum setiap membaca tulisan penuh kebaikan itu. Aku salah satunya. Merasa bersyukur sekali karena sudah berteman dengan begitu banyak hamba Allah yang baik, yang tak lelah berbagi ilmu dan kebaikan dengan akun sosmednya, dan bersyukur bisa memfollow akun hamba-hamba Allah yang senantiasa menulis kebaikan, karena memang tujuanku memfollow adalah mengambil manfaat dan kebaikan saja. Aku selalu suka, meskipun tidak semuanya yang bermanfaat itu bisa kudaratkan jempol, bahkan aku dan kamu tidak pernah bertegur sapa. Aku memang hanya memfollow apa yang sekiranya baik untuk kubaca sembari menghindarkan mata (unfollow/remove/block) dari akun yang memposting tulisan atau gambar yang mungkin menggoyahkan iman, diusahakan.

Friday, April 17, 2015

Pasangan Serasi dan Cocok

Kenapa kita menganggap bahwa seseorang dengan pasangannya itu tidak serasi (hanya karena melihat fisik mereka)? Padahal rona bahagia yang selalu terpancar kala mereka bersama kemungkinan besar adalah reaksi dari kecocokan hati dan jiwa. Kecocokan yang tidak tiba-tiba terjadi dalam waktu singkat.
Dua anak manusia melalui perjalanan hidup berbeda hingga beranjak dewasa. Tiba masanya tuk saling mencari tanpa sebelumnya pernah tahu siapa sosok yang dicari. Kemudian jalan takdir mempertemukan keduanya untuk saling mengenal. Semakin kenal, melalui berbagai pengalaman, tertawa dan bertengkar, menemukan kesamaan dan menghargai perbedaan, terkadang menangis lalu rukun kembali dan saling menguatkan, hingga keduanya meraba hati.."diakah?". Akhirnya keduanya belajar saling memahami, saling menerima lebih dan kurang, hal itulah yang membuat hati dan jiwa keduanya berpeluk erat.

Friday, April 10, 2015

Ummu Hafsah, Cinta, dan Sepotong Rindu

Shalat dzuhur baru saja usai. Jamaah masih banyak yang duduk di tempatnya masing-masing, kecuali bagian untuk bertawaf. Seketika jalanan itu sudah dipenuhsesaki orang-orang. Luar biasa kekuatan dan keinginan orang-orang untuk terus beribadah. Yang tua tak mau kalah dengan orang muda. Yang berkursi roda tak mau kalah dengan yang berjalan dengan kedua kakinya.

Duduk tepat di samping kananku seorang wanita berjubah dan berniqab hitam. Seorang gadis kecil berusia sekitar 3 tahun dengan wajah cantik khas timur tengah dan begitu menggemaskan dengan rambut coklat ikal sebahu yang memanggil "ummi" duduk pula tak jauh dariku. Gadis kecil ini senang bermain-main dengan alat makeup mainannya. "Siapa namamu, sayang?" tanyaku. Ia menatapku dengan senyuman bercampur heran. Mungkinkah ia tak mengerti bahasa inggris? batinku.

"Hafsah", jawab ibunya, wanita berniqab itu, mewakili Hafsah. Aku tersenyum pada mereka. Aku mengatakan Hafsah cantik dan mainannya bagus, lalu sesekali dengan tingkah malu-malu Hafsah mengajakku bermain dengan menyodorkan lipstik kecilnya. Ia disenangi oleh ibu-ibu di sekitar kami yang juga membawa anak kecil. Kulihat ada akhwat yang memberinya permen. Kuberikan juga permen yang kutemukan dari tasku. Ibunya berkata dengan bahasa Inggris yang jelas "syukran, sister. Sudah cukup baginya makan permen hari ini..", dengan mata yang menyipit ramah. Ummu Hafsah tersenyum dari balik niqabnya.

Monday, April 06, 2015

Sahabat Shalih, genggamlah ia! :)

Al-Imam Syafi'i Rahimahullahu berkata, "Apabila kamu memiliki sahabat yang membantumu dalam taat (kepada Allah), maka eratkanlah genggaman tanganmu terhadapnya. Betapa sulitnya mencari teman dalam taat dan alangkah mudahnya ia terlepas."
Luqman Al Hakim alaihissalam berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, jadikanlah sahabat yang shalih sebagai sesuatu yang pertama engkau dapatkan setelah keimanan kepada Allah. Sesungguhnya perumpamaan sahabat yang shalih layaknya sebuah pohon. Jika engkau duduk di bawahnya, ia akan menaungimu. Jika engkau mengambil sesuatu darinya, ia akan memberimu makanan dari buahnya. Dan jika engkau tidak mengambil manfaat darinya, ia tidak akan memudharatkanmu."
Al Faruq Umar bin Khattab radhiyallaahu anhu berkata, "Tidaklah aku diberi nikmat setelah nikmat Islam yang lebih baik daripada nikmat memiliki sahabat yang shalih. Jika kalian memiliki sahabat yang shalih, peganglah ia erat-erat."

Friday, February 13, 2015

Agar AKU selalu ingat..

Assalamu'alaikum, Good people :) Sehat? Sudah makan? :D

Syarat kuliah di Arab (Mekkah Madinah --> ba'da tanya-tanya dan searching info) bagi wanita agak ribet..^^ harus ada mahram yang mengantarnya. Atau setidaknya di sana ada keluarga yang stay. Sebenarnya ada syarat lain yang agak memberatkan sih yakni umur. huhu :D

Bagi kami yang wanita, setahuku, jika tidak darurat, maka gerak kami 'dibatasi' oleh syariat. Ada hukum tertentu bagi kami untuk belajar di tempat yang jauh. Wallahua'lam. Tapi itu bukan suatu kekurangan bagi kami, karena ada kebaikan dan hikmah di baliknya. Aku selalu setuju bahwa pria memang diberi akses dan kelebihan satu tingkat di atas wanita dalam hal tertentu. Sebab pria memang imam/pemimpin..yang harus selalu berusaha mempersiapkan diri sedemikian baik sebagai seorang pemimpin.


Iya, bagaimanapun pria tetap pemimpin. Setinggi apapun jenjang pendidikan seorang istri dibanding suaminya, tetap saja istri wajib patuh pada suami (dalam perkara ma'ruf).
Nah..itulah salah satu kelebihan yang diberikan Allah kepada kaum pria.

Di saat ada batasan tertentu untuk kami para wanita, maka pria tidak. Kalau pria MasyaaAllah..ia ingin menempuh pendidikan dimana saja bisa. Arab..Eropa..Turki..Jepang..dimana saja. Apalagi jika ia mengedepankan ilmu agama, tanpa menganggap ilmu yang lain tidak penting. Semua ilmu baik. Seorang pilot pesawat terbang yang sholeh karena paham ilmu agama bukankah lebih baik dari pilot yang tidak sholeh karena ketidakpahamannya pada ilmu agama?

Thursday, February 12, 2015

Pertanyaan Kapan Yang Tak Berujung


Kepada yang belum pakai toga jangan tanyakan "kapan nyusul"?, tapi langsung do'akan "insyaAllah kamu segera nyusul".

Kepada yang belum dapat pekerjaan setelah sarjana jangan tanyakan "kok nganggur? kenapa gak kerja?", tapi langsung do'akan "insyaAllah kamu segera dapat kerja atau bisa buka lapangan pekerjaan".

Kepada yang belum menikah jangan tanyakan "kapan nyusul nikah nih?", tapi langsung do'akan "insyaAllah kamu segera nyusul dengan jodoh yang baik".

Kepada yang belum khatam hafalan 30 juznya jangan tanyakan "kapan mau khatam? Tidak maju-maju", tapi langsung do'akan "insyaAllah kamu juga bisa segera..semangat ya"

Kepada yang sudah menikah tapi belum juga dikaruniai anak jangan tanyakan "sudah hamil belum? Kapan nih mau punya anak?", tapi langsung do'akan "insyaAllah kamu segera diamanahkan anak..yang shalih shalihah pula".

Friday, January 02, 2015

Bidadari Beransel

Sewaktu SMA, belajar di sekolah umum, belajarnya ikhtilat, belajar agama di sekolah cuma dua jam seminggu..tapi bukan berarti tidak ada bibit-bibit laki-laki shalih dan perempuan shalihah di sana. Meski pelajaran agama bukan prioritas seperti yang ada di sekolah khusus ilmu agama, tapi selama siswa itu sendiri mau, mereka bisa mencari ilmunya di organisasi dakwah sekolah dan banyak majelis ilmu luar sekolah yang sudah Allah siapkan.

Hidup itu pilihan... :)


"Hidayah itu seperti sinar matahari. Ia ada. Siap menyinari. Selalu menyinari. Hati kita saja yang cukup dibuka dengan ikhlas agar sinar Hidayah itu masuk dan membagi hangatnya.."

Di mataku sendiri, cukup banyak kutemui bidadari beransel di sekolah. Aku sedang mengingat salah satu kejadian kecil tapi bermakna. sewaktu hijabku masih labil (kadang cukup panjang, kadang kecil dan pantasnya cuma jadi dalaman kudung ~buatku sekarang~, besok-besok panjang lagi..hmm), tidak pernah sekalipun kurasakan ditegur kasar atau dicela oleh senior atau kawan muslimah yang hijabnya sudah syar'i saat tu. Dengan hijabku yang kecil, sadar tidak sadar ternyata rambutku menyembul keluar di belakang punggung. Seorang kakak berhijab lebar menepuk pelan punggungku sambil berkata dengan suara lembutnya "dek, rambutnya keluar..sini kurapikan..". Kami yang saat itu berada di tengah lapangan, langsung mencari sudut sekolah dimana tidak ada laki2 yang bisa melihat. Ia membantuku merapikan rambut dan hijabku.