Bismillah..
sebuah pesan yang selalu kuingat..
"laki-laki yang sungguh BAIK, tidak akan mengotori air yang akan diminumnya.."
jadi, dia tidak akan menodai kesucian hati dan fisik wanita yang ia
cintai atau yang ingin ia nikahi.. :) yakini saja. Itu benar. Lelaki
shalih (berilmu dan berakhlaq baik) in syaa Allah melakukan kebaikan
itu. ^^
Kadang aku bertanya-tanya, mengapakah ada lelaki yang tega berlaku
tidak adil kepada wanita?? Membeda-bedakan wanita. Misalnya, si Melati
cukup dipacari saja, dimain-maini, lalu si Mawar wajib dinikahi mungkin
karena ia cantik, dari keluarga berada, berilmu, anak ustad, berhijab,
pintar, dll. Masya Allah. Padahal mereka sama-sama wanita. Jika ia sadar
dirinya IMAM/pemimpin/pembimbing, mengapa tega mengajarkan hal yang
salah pada wanita?? Sedang tak sadar kah?
Saudaraku, Wanita yang berilmu atau belum berilmu punya hak untuk
dibimbing/diberitahu/dijaga kehormatannya..
Jika mungkin buruk wanita
itu, jangan semakin diburukkan..tapi indahkanlah! Wanita yang bukan
jodohmu, adalah jodoh saudaramu juga kan?
Jika yang buruk semakin diburukkan, terlihatlah harga diri keduanya yang tidak jauh bedanya saat itu..
Jika yang baik, diburukkan, masya Allah..setega itu kah?
Mencoba-coba saja demi memenuhi kepuasan? Bagaimana jika jodoh sejatimu
di suatu tempat juga sedang dipermainkan lelaki keji lain?? Senangkah
dirimu, mendapatinya rusak dan tak utuh lagi?
Kumpulan catatan kecil random; mulai dari curhat alay anak sekolah, review film dan buku, beberapa cerpen (yang udah di-archive), cerita nostalgia, tentang my daily life, sampai opini dan sesuatu agak serius yang kuharapkan bisa memberi hal baik dan positif bagi siapapun yang sempat membaca. :)
Tuesday, April 09, 2013
Sunday, April 07, 2013
Curhat seorang Laki-Laki Tentang Muslimah Berjilbab
Curhatnya seorang Laki-Laki Tentang Muslimah Berjilbab ^.^ aku copas aja.
******
Ini adalah unek2 saya yg banyak dikecewakan oleh performa para muslimah yg ada dan nampak di depan kedua biji mata saya sehari hari.
******
Ini adalah unek2 saya yg banyak dikecewakan oleh performa para muslimah yg ada dan nampak di depan kedua biji mata saya sehari hari.
Di tengah kegembiraan banyak orang yg melihat kerudung pada saat ini mjd trending fashion banyak muslimah, saya sebenarnya gemes, kecewa, galau dan marah, tapi juga bingung. Pangkal kekecewaan saya adalah soal kesenjangan antara kerudung dgn gaya hidup mereka. Mengapa banyak muslimah yg berkerudung sekedar puas dengan berkerudung. Seolah olah kerudung itu sudah babak final dalam penampilan dan lifestyle, kenapa mereka tidak mau meningkatkan kepribadian mereka, pemahaman mereka dan menjaga diri mereka? Kenapa? Kenapa? Please, somebody help me..!!! Coba pikirkan, bagaimana saya tidak bingung melihat seorang muslimah berkerudung tapi body mereka tampak melendung-melendung.
Wajah manis berkerudung dalam balutan kemeja ketat yg kancingnya seolah mau meloncat krn ketarik bodi mereka yg sudah baligh, dan panggul ke bawah dililit jeans ketat malah ada juga yang nekat pake legging (gubraaag) sehingga aurot ''aset nasional'' mereka dikibarkan ke mana-mana.
Ukhtiiiiii....!!! Maaf kalau saya sarkatis, tapi dikau itu kan muslimah, bukan hewan qurban yg dinilai dari bobot badan dan kemontokan tubuh. Waaaauuuw suit suit
Sapi dan domba qurban sengaja di-display-kan dgn vulgar di pinggir jalan agar orang-orang yg mau berkurban ngiler utk membelinya dan mengQurbankannya utk fakir miskin. Tetapi ukhti itu kan muslimah, bukan kambing qurban. Semakin aurot tertutup semakin ''mahal'' harga ukhti di hadapan Allah, beda dgn hewan qurban yg semakin nampak sintal bodinya makin mahal harganya.
Subscribe to:
Posts (Atom)