Waktu masih SD kelas 3, aku melintas di depan kelas 5. Tidak sengaja menoleh ke dalam kelas para senior, dan mataku mendapati 1 kaligrafi bertulis "Allahu Akbar" dengan tulisan Arab berwarna hitam merah. Tak sadar aku mematung agak lama di depan pintu kelas 5. Melihat kaligrafi yang terbingkai dari jauh. Langsung merasa sukaaa dengan kaligrafi itu. Sampai hari-hari setelahnya pun aku masih sering melirik ke dalam kelas 5 untuk melihat kaligrafi yang terpajang di sana. Hanya melihat dari depan pintu kelas.
Naik kelas 4, jarak kelasku dengan kelas 5 semakin dekat. Semakin sering melihat kaligrafi yang sudah mencuri hatiku sejak lama, sampai aku hafal benar bentuknya. Kemudian saat ikut lomba kaligrafi pertama kali, kuputuskan membuat kaligrafi bertuliskan "Allahu Akbar" seperti yang sering aku lihat di dalam kelas 5. Tanpa guru yang mengajari sebelumnya. Modal ingatan saja. Kulukis di kertas ukuran A3, sebesar buku gambar. Masyaallah Alhamdulillah saat itu bisa jadi juara 1😊. Sejak itu beberapa kali ikut lomba kaligrafi di masa SD, di SMP hanya 1x, pun di SMA 1x dan pas SMA ini ada tragedi tersendirinya..karena pakai sesi nangis akibat merasa tidak siap ikut lomba hahaha😂. Setelah itu tidak pernah ikut lomba lagi. Latihan juga jarang. Akhirnya tangan jadi kaku. Hehe
Btw..Mungkin waktu SD itu aku punya keahlian 'Ninja copy' kayak Hatake Kakashi, apalagi sharinganku pas aktif *eh (Yang tidak ngerti, yaudah skip aja😅)
Physical distancing membuat kita banyak di rumah. Aku pribadi jadi lebih sering menggambar kalau agenda penting lain udah beres. Dan hari ini lagi niat bikin kaligrafi ini. Lagi-lagi dengan alat seadanya, pensil, pulpen kaligrafi, dan spidol. Bukan dengan alat kaligrafi/khot yang sesungguhnya (tinta dan kuas kayu itu entah apa namanya). Meski belum rapi, tapi bisa lah dipajang di dinding kamar sendiri hehe. Ntar tinggal beli pigura warna hitam.
Harus sering-sering latihan nih. Nanti mesti bisa pakai alat yang sesungguhya. Bukan spidol lagi (Beli atuh! Eh tapi maunya dibeliin😙). Tapi entah kapan bisanya..hehe. Selama ini belajar otodidak saja. Belum tahu gimana rumusnya. Asal praktek lukis saja. Makanya butuh guru.
Selalu takjub dengan para seniman khot yang melukis kaligrafi langsung dengan alat khususnya dan dikerjakan tanpa menghapus satu kali pun. Masyaallah..skill dewa. Pengen se-pro itu juga ya Allah...
Tapi tentunya skill seperti itu dimiliki setelah melalui proses latihan yang tidak sedikit. Mesti rela capek, rela luangkan banyak waktu untuk latihan, rela keluarkan biaya untuk beli banyak bahan dan alat.
Kalau semua orang paham dengan proses itu, tidak akan ada lagi orang yang bilang "buatin donk..gratisin yaa"😂
Oke. Sekian celotehku hari ini.
Salam,
Rahmah Alhasnah (Emma)
No comments:
Post a Comment
say what you need to say & be kind :)