Bismillah..
sebuah pesan yang selalu kuingat..
"laki-laki yang sungguh BAIK, tidak akan mengotori air yang akan diminumnya.."
jadi, dia tidak akan menodai kesucian hati dan fisik wanita yang ia
cintai atau yang ingin ia nikahi.. :) yakini saja. Itu benar. Lelaki
shalih (berilmu dan berakhlaq baik) in syaa Allah melakukan kebaikan
itu. ^^
Kadang aku bertanya-tanya, mengapakah ada lelaki yang tega berlaku
tidak adil kepada wanita?? Membeda-bedakan wanita. Misalnya, si Melati
cukup dipacari saja, dimain-maini, lalu si Mawar wajib dinikahi mungkin
karena ia cantik, dari keluarga berada, berilmu, anak ustad, berhijab,
pintar, dll. Masya Allah. Padahal mereka sama-sama wanita. Jika ia sadar
dirinya IMAM/pemimpin/pembimbing, mengapa tega mengajarkan hal yang
salah pada wanita?? Sedang tak sadar kah?
Saudaraku, Wanita yang berilmu atau belum berilmu punya hak untuk
dibimbing/diberitahu/dijaga kehormatannya..
Jika mungkin buruk wanita
itu, jangan semakin diburukkan..tapi indahkanlah! Wanita yang bukan
jodohmu, adalah jodoh saudaramu juga kan?
Jika yang buruk semakin diburukkan, terlihatlah harga diri keduanya yang tidak jauh bedanya saat itu..
Jika yang baik, diburukkan, masya Allah..setega itu kah?
Mencoba-coba saja demi memenuhi kepuasan? Bagaimana jika jodoh sejatimu
di suatu tempat juga sedang dipermainkan lelaki keji lain?? Senangkah
dirimu, mendapatinya rusak dan tak utuh lagi?
Jika dibedakan perlakuannya, yang satu diinjak, yang satu
ditinggi-tinggikan..apa kau tidak akan marah saat anak perempuanmu
diperlakukan sama oleh lelaki keji lain di masa depan?? Berpikirlah yang
jauh ke depan. Belajarlah memposisikan diri. Belajar jadi imam yang baik dari
awal.
Jangan membuat kesejatian diri dipertanyakan.. Apalagi kalau sadar
diri adalah seorang muslim. Muslim hakikatnya mulia, dan meyakini Allah
Maha Melihat, Mengetahui, dan Kuasa.. :)
Berhenti merusak kaum kami. Bimbing kami yang masih kurang ilmu ini.
Dari rahim kaum kami seorang manusia semulia Rasulullah terlahir untuk
mengajarkan kita memuliakan wanita, dan juga seorang Fir'aun terlahir
untuk menindas dan memandang rendah kaum kami. Generasi yang manakah
yang diinginkan memenuhi bumi?
Kami butuh didikanmu, wahai pemimpin. Kami rindukan arahanmu
menuju-Nya. Agar yang terlahir adalah generasi yang kuat cintanya kepada
Tuhannya. Yang kuat takutnya pada Tuhannya. Bukan generasi pembangkang.
Bukan.
Di samping kami berusaha memperbaiki diri, didik dan arahkan kami.
Beritahu kami saat kamilah yang berusaha menjerumuskanmu dari awal..
Karena type kaum kami yang seperti itu memang ada.
Maka berhentilah merusak kami lalu menyebut kami sebagai fitnah fitnah dan fitnah..
Kami ingin menjadi anugerah, bukan fitnah..
Kami rindukan bimbingan, bukan penjerumusan. Kami tulang rusukmu yang bengkok, luruskan kami, bukan untuk kau patahkan!
Hargai kami. Jaga kami. Didik kami. Hakikatmu menjadi pemimpin.
Cintailah dengan layak sebagaimana Bunda Hawa dicipta untuk membersamai
Adam yang begitu merindukannya, saling melengkapi dan memuliakan.. Bukan
menghinakan dengan bentuk penghinaan apapun itu..
Ini aku, saudarimu. Berbicara dari hati ke hati bersama saudaraku. :)
salam,
rahmah/emma
No comments:
Post a Comment
say what you need to say & be kind :)