Thursday, December 04, 2014

Jika dighibah dan difitnah?

"Jangan suka berkumpul dengan orang yang hobinya ngomongin orang lain. Karena sekali kamu nggak ikut ngumpul, kamu yang diomongin" (hihi..pesan dari dp bbm teman ^^)

**
Salah satu cara cerdas dalam menyikapi ghibah dan fitnah itu adalah dengan cara menambah kebaikan, memperluas jaringan silaturahim, memperbanyak porsi sedekah dan ambil wudhu dirikan shalat dua rakaat saja. Lalu berlama-lamalah di sana... :)

Kalau cara itu kurang pas, maka ada 3 renungan renyah untuk menyikapinya:

1. Jika ia membicarakanmu di depan maka jelaskanlah barangkali pemahamannya rendah makanya memilih makan bangkai busuk daripada daging yang halal.


2. Jika ia bicara di belakangmu, maka jelaslah posisi dia di belakangmu dan kamu jauh maju di depan, maka ucapkan hamdalah atau do'akanlah agar qalbunya tenang karena dia sedang depresi dan iri. Dia merasa kalah dan lalu matian-matian mencari perhatianmu dan orang-orang di sekitarnya.
Jangan risau dengan mereka yang membincangkan kita di belakang. Karena sifat iri itu hanya ada pada orang-orang hasad, dan mereka tidak akan maju. Buktinya masih sempat mengintip di belakang.

Oh, iya. Satu lagi...
3. Jika seseorang tidak suka padamu, itu adalah masalah mereka bukan masalahmu. Artinya hati dia bermasalah, tapi kalau kamu ikut panas artinya hati kamu juga bermasalah.

FASTABIQUL KHAIROT..
Allah tidak melihat kuantitas namun kualitas!

(Nasehat dari Ustadz Nuruddin Al Indunissy)

**
Kalau ghibah mereka benar ada pada diri kita..mungkin itu saatnya kita introspeksi dan merubah sikap. Tabayyun kepada pengghibah pun boleh agar kita tidak su'udzon balik padanya. Barangkali kita perlu dicubit oleh Allah lewat ghibah mereka, demi kebaikan diri. Kita luput melihat kesalahan diri. Namun bukan berarti pelaku ghibah bebas dari dosa mereka. Tetapi itu sudah bukan urusan kita lagi. Urusan kita hanya memperbaiki diri. :)

Kalau ghibah mereka salah dan tidak benar ada pada diri kita..berarti itu fitnah. Mereka berghibah dan itu tidak dibenarkan dalam ajaran agama. Ditambah memfitnah, bertambah pula dosanya. Kita bisa memilih tabayyun dan protes pada mereka langsung, atau memilih diam memaafkan dan mendo'akan hati mereka menjadi baik. Kembali ke nasehat Ustadz Nuruddin di atas. Setelahnya, tetap terus memperbaiki kualitas diri di hadapan-Nya. Maju. Berkembang. Biarkan yang terus memfitnah tertinggal jauh di belakang. :)

**
Jika sudah tahu berghibah dan memfitnah itu berdosa dan attitude yang rendah, cukup genggam kuat hal sederhana ini : Berusahalah untuk tidak mengikutinya. ^_^

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)