Dipostingan sebelumnya aku bilang bahwa diriku telah datang ke acara daripada "KickAndy Off Air"(Mamat~JOMBLO MODE ON. Hahahaaaa. Masa2 SMA!!). Meski udah telat..tapi tancap ajaa!! Nah, berikut ulasannya yang terkesan njlimet..*gomen ne..hehe
Pemandangan yang terhampar ketika aku memasuki Unhas (Baruga A.P.Pettarani) pada tanggal 11 Juli adalah : Orang2 antri bagai ular naga panjangnya~. Kayak mau daftar kawinan massal aja. Sambil jalan pengen ikutan antri aku berpikir..kayaknya kita berdua bakal duduk di bangku belakang, paling sudut, pojok, tempat2 yang gak bisa dideteksi seismograf. Tapi kok ni temanku jalan terus..? Makin ke depan..depan..melewati antrian dan weetzz..temanku melangkahi tali pembatas dan ikutan nimbrung ma temannya yang ternyata udah antri lebih dulu. Emang udah janjian katanya. Aku sempat bengong diluar tali pembatas..Dan setelah mohon maaf (baca : mohon ampun) ma orang2 yang ada di belakang aku masuk barisan juga. Menerobos deh.."SKALI LAGI..MAAF..BAGI ORANG-ORANG YANG UDAH KUSEROBOT HARI ITU..MAAF, YA!!"
Baruga..ternyata luas sekali! Alhamdulillah hawanya adem ayem. Adem nya itu karena AC apa karena cowo manis berbaju koko yang melintas di dekatku ya? Hahahaa. Aku dapat tempat duduk di bagian belakang bawah. Gak belakang2 amat sih..Tapi tetep masuk kategori 'belakang'!
Performance dari ART 2 TONIC membuka acara. Meriah syekallee!! Suara vokalisnya bagus dah! Dan lalu..masuklah bung Andy (host nya K!ckAndy) dengan setelan kaos K!ckAndy~narsis banget pake kaos bergambar wajah sendiri..hehe, celana hitam, plus rambut kribo. Eh, rambut kribo nya bukan aksesoris!! Emang asli kaleee!! Ruangan dipenuhi tepukan yang membahana. Belum lagi para fotografer maju beramai-ramai buat motret kanan kiri. Bikin iri kita2 yang di belakang aja..hikz
Namun melihat semua itu, rasa syukur dalam dada terucap lagi...Alhamdulillah...
"Indahnya berbagi" menjadi tema talkshow K!ckAndy kala itu. Dwi Krismawan (pilot yang terbakar), Ibu Rabiah (Suster Apung), dan Andrea Hirata (penulis tetralogi Laskar Pelangi) menjadi bintang tamu. Mas Dwi muncul dari balik tirai hitam*horror back sound~dziiing*dengan senyum yang merekah bersama keluarga tercinta*happy back sound~jreeng..jreeng*.Hehe. Anak mas Dwi, Gabriel, manis kok!! Hehe. Mas Dwi menjadi narasumber pertama. Beliau pernah tampil juga di acara K!ckAndy On Air di Metro TV. Cuma aku nya aja yang gak sempat nonton. Tapi di acara TV lain aku sempat nonton kisah mas Dwi ini. Dwi Krismawan adalah seorang pilot yang sebentar lagi akan di wisuda. 3 hari sebelum wisuda beliau mengalami musibah. Pesawat yang membawa dirinya melintasi gumpalan awan pekat dan dengan kecepatan yang tinggi menabrak gunung. Pesawat terbakar dan naasnya sang pilot (Dwi) tak bisa beranjak dari kursinya. Berjam lamanya beliau terpanggang oleh panasnya jilatan si jago merah. Hingga akhirnya beliau ditemukan dalam keadaan kritis dan dibawa oleh warga ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa mengatakan bahwa tak ada harapan lagi untuk Dwi karena detak jantungnya yang terhenti. Di sisi lain, sang kekasih terus memanjatkan do’a untuk keselamatan Dwi. Kekasih ini berjanji pada Tuhan, jika Dwi diberi kesempatan untuk hidup agar dapat kembali meraih cita-citanya, ia akan berada di sisi Dwi, mendampinginya..
Bermula dari persahabatan, kekuatan cinta segera mendapat jawabannya. Kekasih Dwi yang sampai saat itu belum melihat langsung kondisi Dwi meski telah berada di rumah sakit akhirnya dapat bertemu juga. Ia menemukan Dwi yang telah tertutup kain putih. Tubuh yang telah disangka mayat ini bangun dari tempat tidur begitu saja. Seperti sehat, tak terjadi apa-apa, meski sebagian besar tubuhnya penuh luka bakar yang menyiksa. Namun dalam keadaan tak berdaya Dwi mampu mengucapkan sebuah nama. Nama kekasihnya. Kekasih yang sering kali ditolak oleh orang tua Dwi, kekasih yang menjadi sahabat terbaik dan kini menjadi pendamping Dwi hingga ajal memisahkan, istri yang sangat setia, Bethania...
Aku kira penonton di Baruga pada dikasih nangis bombay ama tuturan kisah mas Dwi. Ternyata keluarga ini (mas Dwi beserta istri) adalah pendongeng yang baik. Kisah nyata yang menyentuh itu bisa dibumbui dengan humor yang tak pelak membuat penonton tertawa. Misalnya :
Mas Dwi : "Pernah suatu ketika, waktu kami mendapat rumah baru, ada keinginan saya untuk bersosialisasi dengan tetangga. Saat itu saya sedang berada di bawah pohon rambutan.(Bukan cuma kami-penonton-, bung Andy juga harap2 cemas tuh mukanya!) ..Saya melihat ada ibu2 berjilbab lagi jalan sambil membawa barang (belanjaan). Kayaknya dia kesusahan membawanya. Jadinya saya pengen bantu. Waktu itu udah maghrib menjelang malam. Listrik pada mati lagi! (mulai ada kikikan) ..Hanya sinar rembulan yang menerangi. Saya maju juga..mendekati ibu2 sambil ngomong, "bisa dibantu, bu?", Setelah teriak "Masya Allah!!" si ibu lari deh.. (Semua pada ketawa dengarnya!) ..dan besoknya istri saya dipanggil Pak RT, kebetulan ibu2 yang lari kemarin itu istrinya Pak RT..Waduuh.."
Ada juga yang begini:
Bung Andy : “Waktu kamu berjanji itu kamu udah lihat nggak kondisi Dwi?”
Bethania : “...belum..” (belum apa-apa, penonton udah cengengesan duluan)
Bung Andy : “Kamu kok berani-beraninya...” (omongan sederhana tapi bikin penonton riuh)
Bethania : “Aku kan tahunya (wajah) Dwi yang sebelum kena musibah.., itupun dulu cuma ketemu muka 3 – 4 kali dalam pertemanan kami. Waktu itu aku ‘belum padanya’ (bikin orang2, cieeh..cieeeh..), tapi dianya ‘sudah padaku’ (bikin orang2 ngomong pelan tapi dalem, GR..GR..). Saat itu aku masih menganggap Dwi sebagai seorang sahabat yang baik, bertanggung jawab dan sangat ingin meraih kelulusannya sebagai seorang pilot. Melihat usaha dan kerja kerasnya selama ini aku tersentuh. Aku ingin ia bisa mendapatkan semua itu. Maka aku memohon ~janji itu~ pada-Nya. Yang tak kusangka itu..ternyata do’a ku dijawab cepet banget! Pikirku, "Tuhan, do’aku cepat amat dijawabnya.." Di satu sisi aku bersyukur, tapi di sisi lain..(orang2 mulai menebak-nebak, dari hal yang mustahil sampe hal yang emang masuk diakal)...aku bertanya ke Tuhan, “tapi kok, Tuhan.., aku dapetnya yang ‘begini’..? Hehehe..Asal kalian tahu ya, sebelum ‘begini’ mas Dwi nih seperti Tao Ming Tse..(~dengan segala yang terjadi di baruga~akhirnya Bethania melanjutkan..) Nah, aku..‘sudah padanya’ dalam do’aku itu...”
Ada juga cerita2 Bu Bethania tentang penolakan orang tua mas Dwi, kehidupan setelah berumah tangga, kesabaran mas Dwi dengan 25 operasi yang harus dilaluinya, cerita mas Dwi tentang anaknya, Gabriel, yang tentunya sangat menyayangi orang tua, dan sebagainya. “Indahnya berbagi” Insya Allah telah memberikan kehangatan bagi setiap orang yang hadir di acara K!ckAndy saat itu. Lewat cinta kasih yang diberikan oleh keluarga sebagai motivator, penyemangat hidup, orang2 yang mengangkat kita bila kita terjatuh...
Narasumber kedua pun hadir. Beliau Ibu Rabiah, yang dijuluki “Suster Apung". Tokoh dalam film dokumenter “Suster Apung”, finalis Eagle Award. Ibu rabiah ini juga penah diundang ke talkshow K!ckAndy di gedung Metro Jakarta. Cuma lagi2 aku nya yang gak nonton...Tapi film dokumenternya kayak pernah lihat deh..Meski yang aku lihat mungkin trailer-nya..Ada yang punya film nya? Boleh numpang nonton gak..??
Ibu Rabiah adalah salah seorang yang peduli dengan kesehatan masyarakat, khususnya kalangan masyarakat gak mampu. Masyarakat yang hidup JAUH di pulau-pulau kecil di perairan Makassar. Sering kali keterbatasan yang dimilikinya menghambat niat tulusnya yang ingin memberikan pelayanan kesehatan ke pulau-pulau terpencil. Maka pada saat beliau mendapat kesempatan menjadi tamu K!ckAndy secara ON AIR di TV, ia berharap agar bapak Presiden atau wakil Presiden RI yang mungkin menonton acara itu dapat memberikan bantuannya. Alhamdulillah...bapak JK (wakil Presiden RI) ternyata menyaksikan tayangan itu bersama istri. Langsung saja beliau mencari nomor telepon Andy F.Noya, dan menanyakan kapan ia bisa bertemu dengan Andy dan Ibu Rabiah. Singkat cerita, tersalurlah dana 200 juta untuk Ibu Rabiah pakai mengatasi segala kekurangan yang ada. Membeli kapal (speed boat) dan segala kebutuhan kapal itu (perawatan kapal, mesin, bahan bakar, etc), gaji para asisten (ABK)nya, dan sisanya beliau pakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari (sembako kali..) untuk dijual lagi dengan harga yang “wajar”. Hehehe..
Ibu Rabiah ini..polos banget...Ekspresinya dataaaaarrr abiiiis!! Belum lagi logat Makassar nya yang kental itu! Uiiiihhh~~bikin kita gak berhenti ketawa! Bung Andy sempat ngikutin logat nya Ibu Rabiah..tapi kok aneh ya? Lebih mirip logat Maluku atau Irian gitu..! Yang di ujung kalimat pake penekanan yang gimanaaaa gitu..Hahahaaa
Satu percakapan yang kayaknya gak bakal aku lupain. Ni dia :
Bung Andy : “Katanya Ibu pernah memakai cairan infus yang sudah kadaluarsa untuk pasien Ibu. Itu gimana ceritanya..?”
Ibu Rabiah : “Iya. Saya juga pernah pakai cairan infus yang sudah kadaluarsa..karena stok yang di rumah sakit juga kasian sudah habis.. (ngomong dengan ekspresi datar..aku kira udah selesai,gak taunya ada lanjutannya)..bukan juga setahun saya pakai, bisa dibilang sudah lima tahun saya melakukan..(semua orang ketawa lagi)..dan Alhamdullillah orang2 yang pernah saya tolong meski dengan infus yang sudah kurang baik masih hidup sampai sekarang..Sehat2mi e..badannya..Sudah tidak ada keluhan..” (Tawa makin membahana~antara bersyukur ma takjub!!)
Bung Andy : “Lha..itu kan orang2 yang beruntung masih hidup, trus kalo besok2 ada yang tidak selamat (meninggal) karena infusnya itu, gimana jadinya, Bu?”
Ibu Rabiah : “Yaah..(mulai senyum2 simpul)..kalau meninggal mungkin sudah ajalnya mi.. (*GUBRAAAAKKKK!!~HUEHEHEHEEE...IBU INIII!!!!)
Luar biasa!! Pengabdian Ibu Rabiah selama 30 tahun ini patut kita hargai dan teladani. Insya Allah..Aamiinn...Baru aja Ibu Rabiah nongol semalam di K!ckAndy On Air, udah ada yang meneladani kerja keras beliau. Orang itu diundang naik ke panggung, oopps..lupa namanya, dimana awalnya bapak ini merasa tidak berguna dan tidak becus melakukan sesuatu, sampai ia menonton K!ckAndy dengan tamu Suster Apung ini. Ia berpikir, “jika Ibu Rabiah saja dengan segala kekurangannya bisa melalukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat, mengapa saya tidak..?!” Hingga dengan ilmu yang ia punya ia menyalurkan ilmu itu ke para petani tambak agar usaha tambaknya berjalan lebih baik. Jadilah puluhan petambak dari berbagai desa, bisa hidup lebih makmur dengan penghasilan yang tidak sedikit. Bung Andy aja diajak makan ikan bakar rame2 kalo berkunjung ke desa itu! Hehe
Oya, ada yang tahu gak sutradara “Suster Apung” itu kuliah di fakultas n jurusan apa di Unhas..?? Dimana dia belajar bikin film dokumenter..?? Huhuhuu..
Dan....narasumber ketiga yang tak lain dan tak bukan, mas Andrea Hirata, novelis baru yang menelurkan tetralogi fenomenal : Laskar Pelangi; Sang Pemimpi; Edensor; dan satu novel yang belum terbit, Maryamah Karpov. Dimana semua novelnya itu sejujurnya belum aku baca, sodara2! Huhuhu..Karena :
*kekurangan dana buat beli..danaku selalu habis untuk hal2 selain buku itu..hikz..
*kartu perpustakaanku belum di kasih ma kakakku..Lamana kodoong~orang mau baca gratis!!hehe
*aku nunggu Laskar Pelangi nya jadi kado ultah. Gak taunya dapat buku lain..Tapi THANKS yah, sizta2ku! Hehe. Aku suka promosiin ni buku ma teman2, tapi aku nya sendiri belum baca..Piye toh, jeng??
Iye..iye..mau bilang aku kampungan..? Silahkan...woy..woy..!!*menghindar dari serangan air liur ponakan yang dia mau kasih ke tanganku waktu aku lagi asyik ngetik*
Sama seperti bintang tamu sebelumnya, K!ckAndy pernah menayangkan episod tentang Andrea Hirata. Saat itu novel Laskar Pelangi belum setenar sekarang. Sebait kisah tentang seorang anak yang sebelumnya tak bisa meninggalkan narkoba, akan tetapi karena sang anak membaca sebuah buku yang tak lain dan tak bukan adalah Laskar Pelangi, maka ia bersedia menjalani rehab demi kesehatannya-- yang diulas dalam surat salah seorang penonton K!ckAndy, Ibu Kosasih dari Bandung. Karena surat itu, maka hadirlah Andrea Hirata yang mulanya tak berniat menerbitkan bukunya. Andrea hanya ingin memberikan buku itu sebagai hadiah kepada sang guru, tokoh sentral dalam novel Laskar Pelangi, Ibu Muslimah...
Bertubi-tubi Andrea Hirata dihujani sorot lampu ibu kota..eh..sorot lampu kamera. Narsis banget orangnya, beda ama yang terlihat di TV! Tapi gakpapa..Emang sebaikinya bintang tamu bisa berinteraksi dengan penonton atau peserta (kalo dalam seminar). Beliau lebih senang mengulas tentang film Laskar Pelangi yang sebentar lagi bakal hadir di bioskop kesayangan anda. Hehehee. Pastinya kalian udah tahu tokoh di balik layar film Laskar Pelangi. Yup, orang yang gak asing lagi di dunia perfilman, Mira Lesmana (produser) dan Riri Riza (sutradara). Kapan aku bisa jadi asisten sutradaramu, wahai mas Riri Riza..??
Aku pernah menonton behind the scene Laskar Pelangi ini, meski gak semuanya. Belitong menjadi lokasi utama cerita ini pastinya. Saat ini aku belum tahu para tokoh yang ada di cerita Laskar Pelangi dengan detail. Cuma Ibu Muslimahnya doank. Makanya aku tidak bisa bercicit cuit lebih banyak. Insya Allah aku akan tahu...Maunya sih namatin 3 dari tetraloginya dulu, baru nonton filmnya, Insya Allah. Ada yang mau minjemin..atau beliin buat aku mungkin..?? Hehehe
Berbagi bersama keluarga..
Berbagi bersama masyarakat..
Dan berbagi bersama teman dan ‘orang tua’ di sekolah..
Yang jelas, “Indahnya Berbagi” emang cocok deh ama ketiga narasumber K!ckAndy hari itu! Insya Allah kita bisa mendapat inspirasi dan motivasi agar menjadi lebih baik lagi untuk hal yang positif..Aamiin...
BIG THANKS to ALLAH SWT. Atas rejeki dan Rahmat-Nya..Thanks to my fam, Thanks to Riana atas tiket gratisnya + foto dokumentasi dari hapenya(hehe), Thanks <3
Bermula dari persahabatan, kekuatan cinta segera mendapat jawabannya. Kekasih Dwi yang sampai saat itu belum melihat langsung kondisi Dwi meski telah berada di rumah sakit akhirnya dapat bertemu juga. Ia menemukan Dwi yang telah tertutup kain putih. Tubuh yang telah disangka mayat ini bangun dari tempat tidur begitu saja. Seperti sehat, tak terjadi apa-apa, meski sebagian besar tubuhnya penuh luka bakar yang menyiksa. Namun dalam keadaan tak berdaya Dwi mampu mengucapkan sebuah nama. Nama kekasihnya. Kekasih yang sering kali ditolak oleh orang tua Dwi, kekasih yang menjadi sahabat terbaik dan kini menjadi pendamping Dwi hingga ajal memisahkan, istri yang sangat setia, Bethania...
Aku kira penonton di Baruga pada dikasih nangis bombay ama tuturan kisah mas Dwi. Ternyata keluarga ini (mas Dwi beserta istri) adalah pendongeng yang baik. Kisah nyata yang menyentuh itu bisa dibumbui dengan humor yang tak pelak membuat penonton tertawa. Misalnya :
Mas Dwi : "Pernah suatu ketika, waktu kami mendapat rumah baru, ada keinginan saya untuk bersosialisasi dengan tetangga. Saat itu saya sedang berada di bawah pohon rambutan.(Bukan cuma kami-penonton-, bung Andy juga harap2 cemas tuh mukanya!) ..Saya melihat ada ibu2 berjilbab lagi jalan sambil membawa barang (belanjaan). Kayaknya dia kesusahan membawanya. Jadinya saya pengen bantu. Waktu itu udah maghrib menjelang malam. Listrik pada mati lagi! (mulai ada kikikan) ..Hanya sinar rembulan yang menerangi. Saya maju juga..mendekati ibu2 sambil ngomong, "bisa dibantu, bu?", Setelah teriak "Masya Allah!!" si ibu lari deh.. (Semua pada ketawa dengarnya!) ..dan besoknya istri saya dipanggil Pak RT, kebetulan ibu2 yang lari kemarin itu istrinya Pak RT..Waduuh.."
Ada juga yang begini:
Bung Andy : “Waktu kamu berjanji itu kamu udah lihat nggak kondisi Dwi?”
Bethania : “...belum..” (belum apa-apa, penonton udah cengengesan duluan)
Bung Andy : “Kamu kok berani-beraninya...” (omongan sederhana tapi bikin penonton riuh)
Bethania : “Aku kan tahunya (wajah) Dwi yang sebelum kena musibah.., itupun dulu cuma ketemu muka 3 – 4 kali dalam pertemanan kami. Waktu itu aku ‘belum padanya’ (bikin orang2, cieeh..cieeeh..), tapi dianya ‘sudah padaku’ (bikin orang2 ngomong pelan tapi dalem, GR..GR..). Saat itu aku masih menganggap Dwi sebagai seorang sahabat yang baik, bertanggung jawab dan sangat ingin meraih kelulusannya sebagai seorang pilot. Melihat usaha dan kerja kerasnya selama ini aku tersentuh. Aku ingin ia bisa mendapatkan semua itu. Maka aku memohon ~janji itu~ pada-Nya. Yang tak kusangka itu..ternyata do’a ku dijawab cepet banget! Pikirku, "Tuhan, do’aku cepat amat dijawabnya.." Di satu sisi aku bersyukur, tapi di sisi lain..(orang2 mulai menebak-nebak, dari hal yang mustahil sampe hal yang emang masuk diakal)...aku bertanya ke Tuhan, “tapi kok, Tuhan.., aku dapetnya yang ‘begini’..? Hehehe..Asal kalian tahu ya, sebelum ‘begini’ mas Dwi nih seperti Tao Ming Tse..(~dengan segala yang terjadi di baruga~akhirnya Bethania melanjutkan..) Nah, aku..‘sudah padanya’ dalam do’aku itu...”
Ada juga cerita2 Bu Bethania tentang penolakan orang tua mas Dwi, kehidupan setelah berumah tangga, kesabaran mas Dwi dengan 25 operasi yang harus dilaluinya, cerita mas Dwi tentang anaknya, Gabriel, yang tentunya sangat menyayangi orang tua, dan sebagainya. “Indahnya berbagi” Insya Allah telah memberikan kehangatan bagi setiap orang yang hadir di acara K!ckAndy saat itu. Lewat cinta kasih yang diberikan oleh keluarga sebagai motivator, penyemangat hidup, orang2 yang mengangkat kita bila kita terjatuh...
Narasumber kedua pun hadir. Beliau Ibu Rabiah, yang dijuluki “Suster Apung". Tokoh dalam film dokumenter “Suster Apung”, finalis Eagle Award. Ibu rabiah ini juga penah diundang ke talkshow K!ckAndy di gedung Metro Jakarta. Cuma lagi2 aku nya yang gak nonton...Tapi film dokumenternya kayak pernah lihat deh..Meski yang aku lihat mungkin trailer-nya..Ada yang punya film nya? Boleh numpang nonton gak..??
Ibu Rabiah adalah salah seorang yang peduli dengan kesehatan masyarakat, khususnya kalangan masyarakat gak mampu. Masyarakat yang hidup JAUH di pulau-pulau kecil di perairan Makassar. Sering kali keterbatasan yang dimilikinya menghambat niat tulusnya yang ingin memberikan pelayanan kesehatan ke pulau-pulau terpencil. Maka pada saat beliau mendapat kesempatan menjadi tamu K!ckAndy secara ON AIR di TV, ia berharap agar bapak Presiden atau wakil Presiden RI yang mungkin menonton acara itu dapat memberikan bantuannya. Alhamdulillah...bapak JK (wakil Presiden RI) ternyata menyaksikan tayangan itu bersama istri. Langsung saja beliau mencari nomor telepon Andy F.Noya, dan menanyakan kapan ia bisa bertemu dengan Andy dan Ibu Rabiah. Singkat cerita, tersalurlah dana 200 juta untuk Ibu Rabiah pakai mengatasi segala kekurangan yang ada. Membeli kapal (speed boat) dan segala kebutuhan kapal itu (perawatan kapal, mesin, bahan bakar, etc), gaji para asisten (ABK)nya, dan sisanya beliau pakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari (sembako kali..) untuk dijual lagi dengan harga yang “wajar”. Hehehe..
Ibu Rabiah ini..polos banget...Ekspresinya dataaaaarrr abiiiis!! Belum lagi logat Makassar nya yang kental itu! Uiiiihhh~~bikin kita gak berhenti ketawa! Bung Andy sempat ngikutin logat nya Ibu Rabiah..tapi kok aneh ya? Lebih mirip logat Maluku atau Irian gitu..! Yang di ujung kalimat pake penekanan yang gimanaaaa gitu..Hahahaaa
Satu percakapan yang kayaknya gak bakal aku lupain. Ni dia :
Bung Andy : “Katanya Ibu pernah memakai cairan infus yang sudah kadaluarsa untuk pasien Ibu. Itu gimana ceritanya..?”
Ibu Rabiah : “Iya. Saya juga pernah pakai cairan infus yang sudah kadaluarsa..karena stok yang di rumah sakit juga kasian sudah habis.. (ngomong dengan ekspresi datar..aku kira udah selesai,gak taunya ada lanjutannya)..bukan juga setahun saya pakai, bisa dibilang sudah lima tahun saya melakukan..(semua orang ketawa lagi)..dan Alhamdullillah orang2 yang pernah saya tolong meski dengan infus yang sudah kurang baik masih hidup sampai sekarang..Sehat2mi e..badannya..Sudah tidak ada keluhan..” (Tawa makin membahana~antara bersyukur ma takjub!!)
Bung Andy : “Lha..itu kan orang2 yang beruntung masih hidup, trus kalo besok2 ada yang tidak selamat (meninggal) karena infusnya itu, gimana jadinya, Bu?”
Ibu Rabiah : “Yaah..(mulai senyum2 simpul)..kalau meninggal mungkin sudah ajalnya mi.. (*GUBRAAAAKKKK!!~HUEHEHEHEEE...IBU INIII!!!!)
Luar biasa!! Pengabdian Ibu Rabiah selama 30 tahun ini patut kita hargai dan teladani. Insya Allah..Aamiinn...Baru aja Ibu Rabiah nongol semalam di K!ckAndy On Air, udah ada yang meneladani kerja keras beliau. Orang itu diundang naik ke panggung, oopps..lupa namanya, dimana awalnya bapak ini merasa tidak berguna dan tidak becus melakukan sesuatu, sampai ia menonton K!ckAndy dengan tamu Suster Apung ini. Ia berpikir, “jika Ibu Rabiah saja dengan segala kekurangannya bisa melalukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat, mengapa saya tidak..?!” Hingga dengan ilmu yang ia punya ia menyalurkan ilmu itu ke para petani tambak agar usaha tambaknya berjalan lebih baik. Jadilah puluhan petambak dari berbagai desa, bisa hidup lebih makmur dengan penghasilan yang tidak sedikit. Bung Andy aja diajak makan ikan bakar rame2 kalo berkunjung ke desa itu! Hehe
Oya, ada yang tahu gak sutradara “Suster Apung” itu kuliah di fakultas n jurusan apa di Unhas..?? Dimana dia belajar bikin film dokumenter..?? Huhuhuu..
Dan....narasumber ketiga yang tak lain dan tak bukan, mas Andrea Hirata, novelis baru yang menelurkan tetralogi fenomenal : Laskar Pelangi; Sang Pemimpi; Edensor; dan satu novel yang belum terbit, Maryamah Karpov. Dimana semua novelnya itu sejujurnya belum aku baca, sodara2! Huhuhu..Karena :
*kekurangan dana buat beli..danaku selalu habis untuk hal2 selain buku itu..hikz..
*kartu perpustakaanku belum di kasih ma kakakku..Lamana kodoong~orang mau baca gratis!!hehe
*aku nunggu Laskar Pelangi nya jadi kado ultah. Gak taunya dapat buku lain..Tapi THANKS yah, sizta2ku! Hehe. Aku suka promosiin ni buku ma teman2, tapi aku nya sendiri belum baca..Piye toh, jeng??
Iye..iye..mau bilang aku kampungan..? Silahkan...woy..woy..!!*menghindar dari serangan air liur ponakan yang dia mau kasih ke tanganku waktu aku lagi asyik ngetik*
waktu ngambil foto..maju ke depan dengan gagah berani..RAME, YA!
Sama seperti bintang tamu sebelumnya, K!ckAndy pernah menayangkan episod tentang Andrea Hirata. Saat itu novel Laskar Pelangi belum setenar sekarang. Sebait kisah tentang seorang anak yang sebelumnya tak bisa meninggalkan narkoba, akan tetapi karena sang anak membaca sebuah buku yang tak lain dan tak bukan adalah Laskar Pelangi, maka ia bersedia menjalani rehab demi kesehatannya-- yang diulas dalam surat salah seorang penonton K!ckAndy, Ibu Kosasih dari Bandung. Karena surat itu, maka hadirlah Andrea Hirata yang mulanya tak berniat menerbitkan bukunya. Andrea hanya ingin memberikan buku itu sebagai hadiah kepada sang guru, tokoh sentral dalam novel Laskar Pelangi, Ibu Muslimah...
Bertubi-tubi Andrea Hirata dihujani sorot lampu ibu kota..eh..sorot lampu kamera. Narsis banget orangnya, beda ama yang terlihat di TV! Tapi gakpapa..Emang sebaikinya bintang tamu bisa berinteraksi dengan penonton atau peserta (kalo dalam seminar). Beliau lebih senang mengulas tentang film Laskar Pelangi yang sebentar lagi bakal hadir di bioskop kesayangan anda. Hehehee. Pastinya kalian udah tahu tokoh di balik layar film Laskar Pelangi. Yup, orang yang gak asing lagi di dunia perfilman, Mira Lesmana (produser) dan Riri Riza (sutradara). Kapan aku bisa jadi asisten sutradaramu, wahai mas Riri Riza..??
Aku pernah menonton behind the scene Laskar Pelangi ini, meski gak semuanya. Belitong menjadi lokasi utama cerita ini pastinya. Saat ini aku belum tahu para tokoh yang ada di cerita Laskar Pelangi dengan detail. Cuma Ibu Muslimahnya doank. Makanya aku tidak bisa bercicit cuit lebih banyak. Insya Allah aku akan tahu...Maunya sih namatin 3 dari tetraloginya dulu, baru nonton filmnya, Insya Allah. Ada yang mau minjemin..atau beliin buat aku mungkin..?? Hehehe
Ibu Rabiah di luar Baruga..hehehe
buku dari tiket 1279...Luph U!!
Riana n Akyuuw
Berbagi bersama keluarga..
Berbagi bersama masyarakat..
Dan berbagi bersama teman dan ‘orang tua’ di sekolah..
Yang jelas, “Indahnya Berbagi” emang cocok deh ama ketiga narasumber K!ckAndy hari itu! Insya Allah kita bisa mendapat inspirasi dan motivasi agar menjadi lebih baik lagi untuk hal yang positif..Aamiin...
BIG THANKS to ALLAH SWT. Atas rejeki dan Rahmat-Nya..Thanks to my fam, Thanks to Riana atas tiket gratisnya + foto dokumentasi dari hapenya(hehe), Thanks <3
o.0;;;;
ReplyDeletewah!! saya pengen nonton kick andy langsung!!
T.T
@ Rind : gampang...datang aja ke gedung Metro TV di JKT..^^ kan dekat..!
ReplyDelete