Saturday, August 02, 2014

Cara Jawab Pertanyaan KAPAN NIKAH dan Pengganti Pertanyaan KAPAN NIKAH

Kok takut banget sih ditanya "KAPAN NIKAH?" Biasa saja lah *elus-elus dada, bersabar*๐Ÿ˜‘. Mungkin bisa jawab begini :

1. "InsyaAllah semoga segera, Pak Bu. Mohon do'anya ya.." *sambil senyum manis* (Biasanya ini jawaban orang-orang baik, lembut, dan sabar..atau pasrah..hehe)
2. "Masih mau mengejar karir dulu, Om Tante. Mau sukses dulu.." (terdengar klise..tapi yang memilih seperti ini pun ada karena memang mereka seserius itu mengejar impiannya๐Ÿ˜Š)
3. "Kalau putra/ponakan/kenalan bapak dan ibu yang shalih siap melamar saya". (Atau) "Kalau putri/ponakan/kenalan bapak dan ibu yang shalihah siap saya lamar". (Nah! Coba ini! Bagi yang single dan belum punya calon untuk dilamar)
4. "Kalo bapak kapan nikah lagi?" (Siap-siap dipelototin istrinya..hati-hati)
5. "Kenapa? Anda mau jadi wedding organizernya? Ngurusin walimahnya saya? Mau sumbang dana gitu?" (Ini kode. Kode butuh dana)
6. "Aah..hohoho.. si bapak dan ibu mah nanya-nanya mulu. Kayak yang paling banyak isi amplopnya aja ntar" *trus lanjut ketawa sinis ala ibu-ibu julid*7. "Kasihtahu gak yaaa? Mau tahu aja atau mau tahu banget?" (Biasanya abis itu..disambit ketupat dan tulang ayam๐Ÿ˜†)
8. "Tanyakan pada rumput yang bergoyang.." *sambil menerawang..jangan lupa kibas poni biar lebih greget*
9. "Emang kalo gue belum nikah, salah gue? Salah teman2 gue?" *sambil tolak pinggang*
10. "Maaf, saya berkembang biak dengan membelah diri." (^@&#&$*@^!^*$*)
11. "Emang kamu udah nikah? Kok gak kelihatan bahagia gitu?" (Hajar aja!๐Ÿ˜‚)
12. (Gak ada jawaban..) *Pura-pura mati*

Mau coba? Resiko tanggung sendiri. Dan silahkan ditambah kalo ada ide jawaban lain. Hal yang gak bakal ditanya itu adalah kamu yang sedang sibuk cuci piring di dapur. Jauh dari tamu. Cukup aman itu, atau yang gak ikut silaturahim ke rumah-rumah, tapi..bakal gak kebagian THR sih๐Ÿ˜†.

Semoga para singlelillah bermartabat yang sedang membaca ini segera menikah dengan orang yang shalih/shalihah baik lahir batinnya. Biar tahun depan pertanyaannya naik level "anaknya mana??" (Dan semoga saat itu bisa dijawab, "masih dalam kandungan nih Pak Bu..mohon do'anya biar lahir selamat" atau jawab "dianya lagi bobo..gak bisa ikutan..") ๐Ÿ˜

Bagi mereka yang sering nanya-nanya pertanyaan kepo (yang terkadang terdengar menyebalkan itu), mungkin mereka lupa kalau semua orang punya jalan hidup yang tidak selalu sama dalam menemukan jodohnya. Ikhtiar setiap orang pasti ada tapi tidak semua orang mau menyebarkan atau menjelaskan hal-hal seperti ini ke banyak orang kan? Beberapa menganggap itu sangat privasi, hanya ingin dia share ke orang terdekatnya saja atau cukup untuk dirinya..perantaranya..calonnya..sampai tiba saatnya mereka khitbah dan menikah (kalau jadi). Saking tertutupnya sampai orang lain menganggap ia tidak terlihat "mencari" jodohnya, alias terlihat santai.

Selingan rohani :
**Jodoh itu misteri, kisanak..
Bahkan tanpa dicaripun..Allah bisa dekatkan. Kita baik maka yang didekatkanpun insyaAllah baik (berbaik sangka). Sibuk memperbaiki diri saja lah. Itu yg penting.
**untuk lebih jelasnya..coba part ini ditanya ke Pak Ustadz dan Ibu Ustadzah.

Coba beri pertanyaan yang lebih solutif "Dek..Nak..Kak.., apa yg bisa saya bantu agar engkau segera menikah? Danamu kurang? Saya bisa bantu. Calonmu belum ada? Ooh kebetulan saya punya kenalan baik mungkin kalian cocok..". Nah!! Ini bisa jadi angin Surga bagi mereka yang hampir frustasi ditanya-tanya "kapan nikah".

Memotivasi orang agar menikah itu gak perlu pakai sindiran. "Single kok sampai bertahun-tahun? Gak sekalian bikin album kompilasi?!".๐Ÿ˜…

Memotivasi orang menikah itu bagusnya dengan memberi solusi, seperti yang saya tuliskan di atas. Pun mesti dibarengi dengan memotivasinya belajar dan menambah ilmu, karena itu sangat penting. Ilmu berkeluarga yang baik sesuai ajaran agama, ilmu tentang hak dan kewajiban kepala keluarga, ilmu tentang mencari nafkah halal, ilmu mendidik anak, se-mu-a-nya. Sembari belajar itulah..sembari yang dimotivatori berikhtiar untuk menikah. Lalu setelah menikah tetap memotivasinya untuk terus belajar.
***
Ooh..ada yang tanya, jawabanku apa kalau ditanya begitu?
Nomor 1 deh.
Soalnya kalau jawab "ya kalau kamu sudah lamar aku.." pada orang yang salah, bisa panjang urusannya..bahaya. Hahaha. Kita gak boleh main "tarik ulur perasaan" dan "becanda yang menjurus-jurus ke hati" untuk perkara ini. Aku sendiri gak suka hal seperti itu. Mau serius, gentle saja bilang..ke kita..ke ortu. Gak usah kirim kode karena kita bukan anggota FBI kok. Walaupun belum tentu akan cocok dan deal menikah. hehe. Namun berkenalan pakai adab dan gak buang-buang waktu dalam hubungan haram itu sudah suatu kebaikan, kan? Setuju?๐Ÿ˜Š

Salam,
- Rahmah al hasnah, yang sedang tersenyum.

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)