Friday, February 13, 2015

Agar AKU selalu ingat..

Assalamu'alaikum, Good people :) Sehat? Sudah makan? :D

Syarat kuliah di Arab (Mekkah Madinah --> ba'da tanya-tanya dan searching info) bagi wanita agak ribet..^^ harus ada mahram yang mengantarnya. Atau setidaknya di sana ada keluarga yang stay. Sebenarnya ada syarat lain yang agak memberatkan sih yakni umur. huhu :D

Bagi kami yang wanita, setahuku, jika tidak darurat, maka gerak kami 'dibatasi' oleh syariat. Ada hukum tertentu bagi kami untuk belajar di tempat yang jauh. Wallahua'lam. Tapi itu bukan suatu kekurangan bagi kami, karena ada kebaikan dan hikmah di baliknya. Aku selalu setuju bahwa pria memang diberi akses dan kelebihan satu tingkat di atas wanita dalam hal tertentu. Sebab pria memang imam/pemimpin..yang harus selalu berusaha mempersiapkan diri sedemikian baik sebagai seorang pemimpin.


Iya, bagaimanapun pria tetap pemimpin. Setinggi apapun jenjang pendidikan seorang istri dibanding suaminya, tetap saja istri wajib patuh pada suami (dalam perkara ma'ruf).
Nah..itulah salah satu kelebihan yang diberikan Allah kepada kaum pria.

Di saat ada batasan tertentu untuk kami para wanita, maka pria tidak. Kalau pria MasyaaAllah..ia ingin menempuh pendidikan dimana saja bisa. Arab..Eropa..Turki..Jepang..dimana saja. Apalagi jika ia mengedepankan ilmu agama, tanpa menganggap ilmu yang lain tidak penting. Semua ilmu baik. Seorang pilot pesawat terbang yang sholeh karena paham ilmu agama bukankah lebih baik dari pilot yang tidak sholeh karena ketidakpahamannya pada ilmu agama?
Maka sungguh disayangkan para pria yang hanya terkurung di kampungnya bukan karena tak mampu belajar tapi karena memang tak ingin, dan sangat merugilah mereka yang terkungkung di dalam selimut di kamarnya karena terlalu menuruti kemalasan. Enggan menjelajahi bumi Allah yang begitu luas untuk mengambil banyak ilmu, pengalaman berharga, dan hikmah. Yang lebih sedih..mereka yang enggan belajar lalu meremehkan ilmu, terutama ilmu agama.

Rugi.

Ketika hasrat belajarmu mengendur... coba melihatlah ke bawah. Oh Bukan..bukan ke arah kaki, tapi kepada saudara-saudara(i)mu yang kepala dan hatinya masih kosong dari ilmu agama dan mereka ingin belajar. Mereka ibarat teko yang masih kosong dan perlu diisi air, agar kelak merekapun bisa mengisi banyak cangkir dengan airnya, menjadi insan yang lebih bermanfaat sama sepertimu. Tidak hanya sekadar hidup..kosong..hampa..tiada tujuan jelas..lalu mati. Astaghfirullah.

Mungkin di luar sana, ada banyak orang yang ingin memiliki hidup sepertimu..mereka terinspirasi dengan akhlak dan keilmuanmu.

Kesempatan bagi pemuda begitu luas, maka..hey pemuda, pergunakanlah kesempatan dan kebaikan itu sebaik mungkin. Yang sudah diberi kesempatan..syukuri dengan menjalaninya dengan baik. Pernah tersendat? apakah kini telah menyadari? maka lanjutkan langkah! Tiada yang terlambat selagi engkau masih mau melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Jangan biarkan mundur dan mengendur lagi.
Melangkahlah.
Teruslah melangkah.
Maju dan berkembang.
Pupuk dan jaga semangat.
Ini pun berlaku untukku..yang kerap dihinggapi penyakit malas.
Semoga kita tidak menjadi golongan orang yang kufur nikmat di hadapan Allah dan merugi di akhir hayat.

"Bagi orang yang ingin berubah menjadi lebih baik..selama nafas masih diberi, tiada kata terlambat baginya. Belajarlah. Semangatlah.", pesan seseorang.

---

Ini bukan khutbah Jum'at. Hanya tulisan pribadi yang sok tahu dari seorang faqir ilmu. Dan karena kakiku keram kelamaan dilipat..kita sudahi saja celotehan siang ini. maaf atas kata yang salah..
Baarakallahu fiikum. Wassalamu'alaikum warahmatullah. ^^:)


Salam Jumuah Mubarak,

.rahmah/emma.

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)