Friday, June 12, 2015

Bintang yang selalu ada

Aku dan kau tak pernah jauh. Mungkin wujud kita sedang terpisah begitu jauh, tapi tidak dengan hati kita yang saling merindu untuk bersatu. Menyapamu dalam doa adalah hal yang sering kali aku lakukan. Percayalah, doa bisa menjadi jembatan bagi kita untuk bertemu. Pada rindu yang hadir bahkan di saat tersibukku, kuterima ia dengan senyuman dan terkadang pula dengan air mata yang menelaga. Kukemas rinduku dalam wujud doa agar dapat kupersembahkan pada Yang Maha Menguasai Bumi dan Langit, Dia yang menciptakan jiwa kita, aku terang-terangan memohon ridho-Nya.
Mira, Emma, Sera, Trinat :)
Aku sedang duduk bersama teman-temanku di tepi pantai. Air lautnya surut begitu jauh, angin berhembus agak kencang mendinginkan telapak tanganku, dan para bintang masyaaAllah sedang menari menunjukkan pesonanya. Kuibaratkan saja diriku sebagai bintang yang kita kagumi. Maka, yakinlah..di atas sana, aku akan ada. Kadang-kadang awan mendung menghalangi pandanganmu padaku sebab di saat itu mungkin sang hujan pun sudah begitu lama menanti pertemuannya dengan tanah. Biarlah mereka bersua. Bersabarlah, hijab itu hanya sementara.
Aku, bintangmu yang paling cantik dan terang, selalu ada. Di balik hujan yang tengah mementaskan kerinduannya, aku menanti tatapan rindumu padaku. Kapan saja kau melihat ke arahku, akan kau temukan aku yang sedang tersenyum menanti senyumanmu...

Aku menanti. Pada rindu yang diam-diam kukembalikan kepada Pemilik Langit, kukatakan aku menanti. Entah ketika menjadi bintang di atas sana, atau sebagai aku sesungguhnya yang kau cintai sepenuh hati. Jangan pergi terlalu lama. Lipat jarak, dan datanglah untuk menghidupkan rindu kita dengan menyebut nama-Nya.

*

Makassar, 12 Juni 2015.
Emma.

Lokasi : Pantai Bara, Bulukumba.
in frame : Sera, Emma, Mira, Trinat, dan HOSHI

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)