Tuesday, June 09, 2015

Menghormati orang yang (tidak) berpuasa!

Bismillaah. Pada bulan Ramadhan, hanya muslim yang wajib berpuasa, sedang pemeluk agama lain, tidak. Jangan su'udzon dulu dengan perkataan Pak Menag bahwa "orang yang tidak berpuasa harus dihormati". Menghormati orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan bukan berarti tidak menghormati orang yang berpuasa.

*foto sekadar ilustrasi

Memang pada bulan selain Ramadhan semua warung dan resto, buka di siang hari. Tapi pada bulan Ramadhan, biarkanlah mereka tetap buka dengan sedikit perubahan, dimana jendelanya ditutup tirai misalnya. Mereka tidak wajib tutup dan berhenti berjualan hanya karena Ramadhan. Para pedagang itu juga punya keluarga yang harus dihidupi dengan pekerjaan mereka. Menutup tirai di resto dan warung-warung mereka selama siang hari atau hanya membuka warungnya pada sore hari sampai malam, bukankah termasuk menghormati kita yang tengah menjalankan ibadah puasa?
Aku perempuan. Dalam sebulan ada masa dimana aku tidak bisa shalat dan berpuasa. Jika tidak ada warung atau resto yang buka di siang hari dan posisiku berada di luar rumah (sedang bekerja atau belajar), dan aku lapar..butuh tenaga dengan makan, apa aku harus pulang ke rumah dulu? Tentu lebih efisien bila bisa jajan di warung atau makan di resto yang jaraknya dekat.

Ini Indonesia. Bukan cuma satu agama yang ada di bumi pertiwi ini. Dan aku memiliki teman dari agama lain yang tentu tidak berpuasa. Pada Ramadhan dulu, beberapa dari mereka ikut menahan lapar hanya karena kami yang muslim sedang berpuasa. Banyaknya warung dan resto yang tutup di siang hari agak menyulitkan mereka mencari makanan.

Pernah ada teman nonmuslim yang menyengajakan berpuasa, dia ingin merasakan seperti apa berpuasa itu. That's nice i think. Pernah saat teman nonmuslim sudah lapar (apalagi dia maag), dia menyingkir agak ke pojok ruangan dan meminta izin kepada kami untuk membuka nasi bungkusnya. Terkadang kami malah 'memaksanya' untuk tidak menjauh dan makan di dekat kami saja, sungguh..kami tidak keberatan.

Bukankah sikapnya yang meminta izin untuk makan atau 'belajar' berpuasa seharian itu tanda dia menghormati kami yang sedang berpuasa? Tak jarang pula teman nonmuslim lah yang menyediakan menu berbuka puasa untuk kami yang berpuasa. Mereka juga senang membantu kami yang tengah mencari dana (berjualan takjil atau apapun) atau bersama-sama melakukan kegiatan baksos selama Ramadhan. "Nanti kamu capek dan haus, duduk saja dulu..biar aku saja", kata mereka. Mereka pun mengingatkan kami yang muslim untuk shalat tepat waktu atau segera berbuka jika tiba waktunya. Aku justru merasakan ada kehangatan dan melihat keindahan toleransi.😊

Menghormati orang yang tidak berpuasa bukan berarti tidak menghormati yang tengah berpuasa. Ayo lebih husnudzon lagi. Muslim itu bukan yang mudah marah dan mudah terprovokasi, muslim itu tetap tegas menjaga aqidah namun penuh kasih sayang kepada yang berbeda yang tidak salah apa-apa, muslim itu insyaaAllah kuat atas pertolongan-Nya..kuat tetap berpuasa meski warung dan resto buka di siang hari..Hehe. Come on!😉 Selain meminta hak kita (yang berpuasa) terpenuhi, ingat pula hak orang lain. Dan jika ada hal yang menguji iman di saat Ramadhan, anggaplah itu sebagai jihad kita selama Ramadhan. Semoga keikhlasan dan kekuatan menaungi hati dan hari-hari kita. Utamakan berpikir positif. Semoga segalanya bernilai ibadah di hadapan-Nya.

Untuk pemerintah, yang selalu dipandang salah...mohon do'akan. Mencela tidak menyelesaikan masalah. Bantu mereka berbenah, bantu mereka dengan jadi rakyat yang keren, dan do'akan selalu kebaikan bagi negeri dan bangsa ini.
Mari sambut kemenangan. Mari sambut kemenangan.😊
Maaf atas kata yang tak berkenan. BarakaAllahu fikum.

Salam,
Rahmah/Emma

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)