Ada gitu hantu yang sholeh?😂
Waktu itu ada wahana Rumah Hantu yang dibuat entah oleh komunitas apa, sudah lama, lupa. Aku dan beberapa teman datang ke sana. Setiap pengunjung dikenakan tarif masuk, kalau sendiri lebih murah, kalau bertiga (ramai-ramai) justru mahal. Harganya dibedakan agar pengunjung mau masuk sendirian saja, kan murah. Tapi karena aku solid dan senang kebersamaan, aku masuk ke wahananya bertiga bareng teman-teman perempuan.
Saat masuk, wiiih..suasana berubah. Lorongnya minim cahaya, cuma remang-remang menuju gelap. Kami cuma bawa lilin. Ada bau dupa. Ada suara-suara mencekam selama kami menyusuri lorong dan berpindah ruangan, sayup-sayup tapi bisa membuat kaget dan bulu kuduk merinding, seperti suara langkah kaki, helaan nafas, benda jatuh, derit pintu, gesekan kertas, tawa cekikikan, tangis bayi, dan bersin... (yang jadi hantu kayaknya alergi debu atau dupa).
Walau menakutkan (biasalah perempuan..gitu aja takut *ceileh sombong..padahal~😅😫) tapi aku tahu di dalam ada hantu 'yang bertugas' untuk menakut-nakuti pengunjung. Benar saja. Ada pocong numpang lewat, ada kuntilanak di sudut ruangan dengan baju putihnya, ada tangan keluar dari tv hendak menjangkau kami, ada hantu-hantu yang berada di langit-langit dengan tatapan yang menyeramkan.
Nah, ada hantu yang mencoba menyentuh pengunjung, dan tentu saja itu membuat kaget. Gaduhlah suasana di dalam wahana itu. Penuh teriakan khas perempuan (karena kami perempuan semua). Ada juga yang masih bisa ketawa setelah bisa menghindar. Waktu ada yang mencolek kakiku, aku kaget. Beberapa kali hantunya iseng narik-narik jilbab. Sepertinya aku sempat menginjak tangan hantu imitasi yang mau pegang kaki. Kasihan~ (cari duit mesti gitu amat yaak..). Sampai akhirnya aku teriak beberapa kali,
"Siapa sih!! Jangan sentuh sembarangan!! Bukan mahram!! Haram!!"
Dan sejak kukatakan itu, sampai di ujung wahana rumah hantu tidak ada yang pernah colek-colek lagi. Mungkin yang bertugas jadi hantu itu para anak remaja masjid semua.😅
Akhirnya keluarlah kami dari rumah hantu.
"Teriakan kalian kedengaran sampai luar lho", kata panitia.
Kami saling menunjuk siapa yang paling banyak teriaknya.
"Eh tapi, hantu-hantu yang di lorong terakhir itu kayak beneran ya? Seram. Wajahnya rusak. Siapa yang makeup tuh..? Profesional.."
Panitia memasang mimik heran.
"Di lorong terakhir tidak ada yang jaga kok. Hantu 'bohongan'nya cuma sedikit di dalam. Boneka kali?"
"Bukan. Orang. Bergerak kok"
Aku dan temanku yang lain terdiam.
"Emma tidak lihat?" Tanya temanku.
"Tidak. Kamu?" Tanyaku pada teman yang lain. Dan dia menjawab dengan gelengan kepala.
"Trus yang gerombolan di sudut belakang tadi siapa?" Pertanyaan yang tidak mendapatkan jawaban.
Kami pun hanya saling berpandangan. Menjauh dari wahana. Diam-diam aku bersyukur karena tidak bisa melihat 'mereka'. Dan semoga yang tangannya saat itu diinjak bisa memaafkanku.
Makanya jangan berani sentuh lawan jenis sembarangan. Bukan mahram!😂
No comments:
Post a Comment
say what you need to say & be kind :)