Sunday, November 08, 2015

Tetap sama (Baiknya) di dua dunia

Sosial media. Dunia maya. Bagi sebagian orang, dianggap "dunia yang tak nyata".

Hal itulah yang menjadi alasan bagi sebagian orang untuk memperlakukan orang lain dengan seenaknya. Lupa bahwa yang diajak berinteraksi di sosial media ini adalah sama-sama manusia juga, bernyawa, hidup, memiliki hati dan pikirannya, nyata..sungguh nyata seperti dirinya juga.

Sebagaimana kita berlaku sopan di hadapan orang lain dalam keseharian (ketika offline) misalnya, bisakah kita tetap sama sopannya saat berinteraksi di sosial media?


Tidak sembarangan.
Tidak seenaknya berkata kasar.
Tidak mudah membohongi.
Tidak modus.

Tetap menjadi pribadi yang sama baiknya di alam yang 'mereka' sebut 'nyata'. Tetap bertanggungjawab. Tetap jadi diri sendiri dengan versi yang tiap harinya digembleng agar jadi semakin baik dan diridhai. Tidak bertopeng dan bermuka dua.

Bagiku, sosial media adalah sebuah wadah/media menjalin ukhuwah. Bukan masalah maya atau tidaknya. Justru bagiku, segala interaksinya nyata. Mereka yang berinteraksi denganku adalah sama sepertiku, seorang manusia. Yang senyum dan tawanya karenaku boleh jadi berbuah pahala serta diridhai Allah. Yang tangis dan lukanya karenaku boleh jadi dimurkai Allah dan itulah celaka.. Astaghfirullah..Astaghfirullah.

Tidak sedikit, di sosial media, kutemukan teman yang rela menolongku walau belum pernah berjumpa. Mengirimkan hadiah sebagai bentuk cintanya pada saudarinya ini. Saling mendoakan kebaikan. Dan semuanya nyata. Ungkapan terima kasihku tidak cukup untuk membalas segala kebaikan mereka semua. Allah bisa membalas perbuatan buruk seseorang. Tentu saja Allah Yang Maha Rahmaan dan Rahim yang Rahmatnya begitu luas, lebih bisa membalas kebaikan para hamba-Nya, siapapun itu.

Semoga kelak bisa berjumpa, di dunia tentunya. Jika bukan di dunia Allah takdirkan, semoga di Surganya Allah.

Mudah-mudahan dengan begitu, aku bisa lebih berhati-hati. Semoga tidak memudahkan diri menyakiti orang lain dengan lisan dan tulisan hanya karena alasan 'hanya teman sosial media, tak pernah berjumpa, dan tak kenal siapa dia'. Semoga salah dan khilafku dahulu, Allah ampuni.

Allah....

Semoga kita semua dilindungi Allah dari mendzalimi dan didzalimi. Dijauhkan dari sifat tercela termasuk kemunafikan dan bermuka dua. Bisa menghargai orang lain. Bisa memposisikan diri sebagai orang lain, agar lebih bijak dalam bertindak dan bertutur kata.

Terangi selalu hati kami ya Rabb. Agar tidak salah bersikap dan bisa menjaga diri dimanapun berada. Lembutkan hati kami. Semoga hidayah selalu dekat pada hati kami ini. Aamiin Allahumma aamiin.


Salam,
Rahmah/Emma

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)