Friday, January 18, 2019

Aamiinkan saja foto ini!


Dulu tiba-tiba dikirimin ini sama teman. Aku terkesima (wow bahasaku haha). Dia husnudzon sekali yaa. Pembelajar sepertiku disebutnya ustadzah. Ya Allah... Tapi kuucapkan terima kasih atas doa baiknya. Terharu aku tuuu~. Semoga dikabulkan Allah. Aamiin. Semoga banyak yang aamiinkan, meski dalam hati tulusnya. Termasuk diaamiinkan para malaikat yang membaca ini

. :)
Dalam masa penantian -tsaah- mau berusaha taat dan lakukan yang baik-baik aja, yang Allah ridhai dan bisa mencurahkan banyak Rahmat Allah dalam hidup. Tobat. Jalan lurus. Lurus dulu, lurus lagi, lurus terus.

Minta doanya ya..agar aku Istiqomah dalam kebaikan dan ketaatan, agar hidup dan usia berkah. Dan kelak saat berpulang pun semoga dalam keadaan sedang melakukan ibadah yang diberkahi Allah.

"Ih kok ngomongin berpulang?"
Yaelaaah...kita memang cuma sementara di dunia ini. Dunia tempat kita meninggal, bukan tinggal selamanya. Tinggal selamanya tuh di Surga gitu, semoga setelah berdoa dan ikhtiar jalani kehidupan. Aku nulis semoga lho ya. Bukan sok udah pegang kunci Surga.

Cuma...gini nih...-ehem- kalian jangan kebanyakan nanya 'kapan'nya. Karena itu rahasia Allah juga. Hidup dan mati, bertemu atau berpisah, jam, hari, tanggal, semuanya berada dalam kehendak-Nya. Aku mungkin disuruh sabar dikit lagi nih. Disuruh ibadah lebih baik lagi. :)


Temanku ada lho yang seumuran atau lebih senior trus mereka hafidz hafidzah shaleh shaleha (jauuuh lebih shaleh dari aku lah), tapi belum diizinkan menikah oleh Allah. Aku tahu kebaikan dan kelebihan mereka (yang belum terkejar olehku, mau teladani juga lah). Harusnya udah layak banget donk menikah. Namun Allah yang paling tahu apa alasannya mengapa belum. Bukan karena tak layak. Wallahi..mereka insyaallah baik. Tapi kacamata manusia kita melihat sangat terbatas. Setiap takdir pasti ada hikmahnya. Kita cuma bisa berbaik sangka pada orang lain sambil mendoakannya. Sebab semua orang memang punya kisah uniknya masing-masing.

Yang aku sangat syukuri, entah mengapa seiring berjalannya waktu Allah pertemukan dengan banyak kawan shaleh shalehah. Yang berilmu tinggi tapi tawaddhunya luar biasa. Yang ibadahnya masyaallah bikin ghibtoh. Yang kalau melihat mereka, jadi ingat Allah. Allah seperti menuntun ke jalan yang lebih baik, bersama orang-orang baik. Bahkan tak jarang dijodohin sama yang baik-baik dari mereka..sampai hafidz juga ada..masyaallah (gitu lah kalau belum nikah, ada aja teman kita jadi makcomblangnya. kitanya aja yang kadang minder hikz). Intinya diizinkan Allah berada pada lingkaran baik. Alhamdulillah.

Usiaku pendek atau panjang, terserah bagaimana kehendak Allah Sang Pemberi Kehidupan. Yang pasti semoga isinya berkah dan Allah ridhai. Percuma panjang kalau penuh maksiat. Namun bila direjekikan panjang semoga penuh berkah dan kebaikan, agar teraih Husnul khatimah.

Btw, tahu kan jaman now akses bermaksiat gampang banget. Beda sama jaman kakek nenek kita. Contoh kecil aja nih.. Sekarang mata kita aja gampang banget disodori foto dan tayangan yang Allah gak ridha. Foto dan tayangan yang bisa menimbulkan gejolak syahwat. Abis timbul, maksiat selanjutnya bisa dilakukan tuh. Itu bahaya. Hal biasa yang sebenarnya gak disukai Allah, jadi kebiasaan, akhirnya merusak. Apalagi kanan kiri banyak banget yang pacaran dan bablas. Berawal dari chat, ketemuan, dan ya begitulah. Belum lagi sosok-sosok yang datang cuma mau mengganggu.....Astaghfirullah pengen disapu daaah, ngalangin jalan aja. :/

Jadi salah satu yang rajin kupinta pada Allah, "Mohon aturlah hidupku.. izinkan melangkah hanya pada yang baik dan mendulang ridha-Mu. Kalau boleh, jangan pernah biarkan aku berzina sepanjang hayat. Jangan izinkan aku mendekati zina. Aturlah hidupku. Menuju Rahmat-Mu."

Btw.. Kalau berdoa begitu, kita jadi takut melihat yang 'aneh-aneh' lho. Mata titipan sih. Takut Yang nitip minta pertanggungjawaban untuk mata ini, digunakan untuk apa aja. Takut gak bisa jawab. 

Kubiarkan Allah yang mengatur. Takdirnya selalu baik. Selama hidup dalam lingkaran kebaikan yang Allah ridhai, itu udah Alhamdulillah banget. Harus maju. Harus lebih baik. Harus lebih taat. Jangan mundur. Allah masih beri kesempatan untuk memperbaiki diri, mengupgrade diri, sebelum bertemu/bersatu dengan 'dirinya' untuk membangun rumah tangga berkah dan melahirkan generasi Rabbani.

Iya. Menurutku nikah itu jangan cuma agar bebas dari pertanyaan julid dan kepo orang. Jangan gegabah asal nerima juga. Kalau nerima tapi belum lancar, ya beda lagi babnya. Kalau belum nerima itu karena ada alasan syar'inya. Kalau nerima lalu lancar ya Alhamdulillah. Hehe. Menikah itu wajib ada cita-cita, tujuan, visi misinya. Makanya doa dalam tulisan itu termasuk sangat penting.

'Seseorang itu' harus punya cinta, harap, dan takut yang besar pada Allah. Harus kuat aqidah iman Islamnya. Agar kuat membimbing, sesuai fitrahnya sebagai lelaki dan pemimpin. Kalau seorang lelaki tahu bahwa dirinya adalah amanah dari Allah, dia akan berusaha menjaga dirinya dan pasti akan berusaha menjaga istri dan anak-anaknya pula, menjauhkan dari api neraka, dan membawa pada kebaikan dan Surga saja. Tahu tujuan mau dibawa kemana rumah tangganya, dirinya gak bakal nakal dan gak neko-neko lagi sama fana-fana dunia. :)

Di dunia atau akhirat, setiap orang akan bersatu dengan pasangannya. Udah dijamin. Tapi masih berharap direjekikan bersatu di dunia, berlanjut di akhirat hingga Surga.

Jadi wahai teman-teman, kalau peduli ya doakan..makin sering makin bagus. Dan semoga Allah kabulkan doa-doa baik dari hati orang-orang tulus yang udah pengen banget baca undangan nama siapa yang bersanding dengan namaku :D. Aku gak mungkin ceritain detil kisah perjuangan menuju nikahnya itu -hahaha- itu masuk wilayah privasi (jadi percuma kepo, aku gak bakal cerita sembarangan, kecuali memang ada kepentingan syar'i dari tanya jawab itu), jadi teman-teman doakan aja yaaaa. Bantu apa kek yang konkrit gitu, macam dana atau bookingkan gaun dan makeup atau bayarin chatering gitu boleh boleh aja. Hahaha *ngelunjak pemirsyah~

Udah ah. Kenapa jadi panjang gini ya. Hehe
Orderan henna dan nail mau direkap dulu. XD

Salam,
Dari yang menyampaikan pandangan. Tapi kalau dibilang curhat, terserah deh. Asal gak julid aja please (janganlah menjadi sebab aku nambah dosa hehe).

#catatanrahmah
Makassar. Januari 2019.

No comments:

Post a Comment

say what you need to say & be kind :)